Untuk buku-buku yang masuk, ada kriteria khusus.
Ade menyebutnya buku yang tidak mengundang permasalahan, baik secara hukum maupun sosial.
Baca Juga:
Wamenaker Noel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Diduga Peras Perusahaan Sertifikasi K3
Misalnya, buku-buku tentang aliran radikalisme atau paham-paham yang memicu perpecahan.
”Kami lebih mengedepankan buku-buku seperti buku motivasi, seri psikologi misalnya bagaimana bangkit dari keterpurukan. Kedua, buku keterampilan agar membantu warga binaan menjadi pribadi yang mandiri. Kemudian buku-buku ideologi, pengetahuan wawasan kebangsaan, agar mereka bisa hidup bertoleransi dengan berbagai suku ras di Tanah Air,” kata Ade.
Baca Juga:
Walikota Binjai Tidak Pernah diperiksa KPK Terkait Dana Fiskal
Literasi Pancasila
Keberadaan Perpustakaan Merah Putih juga akan dimanfaatkan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk menyosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila.
Narapidana dan tahanan menjadi salah satu sasaran yang digarap BPIP untuk memperluas literasi Pancasila.