Direktur Komunikasi dan Sosialisasi BPIP Akbar Hadi Prabowo mengungkapkan, narapidana dan tahanan menjadi sasaran sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Pancasila.
BPIP mengembangkan berdirinya Klinik Pancasila dan mendukung beroperasinya Perpustakaan Pancasila sebagai sarana bagi narapidana/tahanan menggali pengetahuan.
Baca Juga:
Proyek IKN Disetop Sementara per 10 Agustus, Basuki Beberkan Alasannya
Kerja sama formal antara BPIP dan Direktorat Pemasyarakatan sudah dijalin sejak April 2019.
Hingga saat ini, Perpustakaan dan Klinik Pancasila sudah ada di LP dan rutan di tiga wilayah, yaitu Lampung, Aceh, dan Yogyakarta.
”Nilai-nilai Pancasila sebenarnya sudah diterapkan dalam kehidupan di dalam lapas. Misalnya, interaksi sesama napi yang bersal dari berbagai latar belakang suku dan agama bisa hidup saling tenggang rasa, toleransi, dan saling memahami,” kata Akbar.
Baca Juga:
Dua Pegawai KPK Diperiksa Sebagai Saksi Kasus Dugaan Pungli Rutan
BPIP bersama Ditjen Pemasyarakatan menurut rencana akan menyusun Pedoman Sosialisasi Ideologi Pancasila bagi warga binaan dan petugas pemasyarakatan.
Tak hanya mengenai ideologi Pancasila yang dikedepankan, LP Kelas II A Bengkulu juga menerapkan sebuah sistem unik dalam pembinaan narapidana.
Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kelas II A Bengkulu Nando mengungkapkan, pihaknya memiliki blok khusus yang disebut Blok Santri.