Rahasianya terletak pada sistem budi daya padi terintegrasi dengan peternakan. Kotoran hewan ternak diolah menjadi pupuk organik, yang menyuburkan tanah dan meningkatkan kualitas padi.
Desa Buana Jaya, Kutai Kartanegara (Kukar), juga menjadi harapan bagi ketahanan pangan daerah. Bahkan, Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, bersama jajaran Kodam VI/Mulawarman sudah melakukan panen padi di lahan seluas 200 hektare di tempat ini dengan melibatkan empat kelompok tani, sedangkan estimasi produksi mencapai 1.000 ton.
Baca Juga:
Kordinasi dan Pengawasan Jadi Kunci Percepatan Pembangunan IKN, MARTABAT Prabowo-Gibran Ajak Seluruh Elemen Dukung Otorita IKN
Pimpinan Perum Bulog Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltim-Kaltara), Mersi Windrayani, menyatakan akan memprioritaskan penyerapan hasil panen petani lokal. Bulog siap menyerap 3.000 hingga 4.000 ton beras lokal.
Guna mendukung program ketahanan pangan di luar padi, Pemprov Kalimantan Timur juga terus mengampanyekan pengembangan teknologi Green House di seluruh penjuru daerah.
Sebanyak 100 unit Green House berukuran 10x18 meter atau 12x18 meter ditanami cabai, guna masalah keseimbangan harga cabai yang cenderung fluktuatif.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Minta Seluruh Elemen Masyarakat Dukung Rencana Presiden Deklarasi IKN Jadi Ibu Kota Negara Tahun 2028
Desa-desa bertransformasi
Di tengah gencarnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), desa-desa di Kalimantan Timur mulai bertransformasi menuju lumbung pangan, siap menyokong kebutuhan para penghuni ibu kota masa depan.
Dana Desa (DD) tahun 2024 diharapkan dapat mendukung perwujudan optimisme ini. Sebesar Rp787,18 miliar dikucurkan untuk 841 desa di Kalimantan Timur, naik Rp9,9 miliar dari tahun sebelumnya.