Dana Desa ini bisa dialokasikan tak hanya untuk infrastruktur dan peningkatan kapasitas, tapi juga memperkuat ketahanan pangan, baik nabati maupun hewani.
"Mewujudkan ketahanan pangan dalam skema Dana Desa masuk dalam pemberdayaan masyarakat, yakni masyarakat diberdayakan untuk terus berkarya dan meningkatkan produksi pertanian," kata Kabid Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Timur (DPMPD Kaltim), Aswanda.
Baca Juga:
Khusus Jaga Keamanan Kota Nusantara, TNI Kerahkan 100 Prajurit
Desa-desa di Kalimantan Timur didorong untuk menjadi sentra produksi yang inovatif dan berkelanjutan. Tanah kas desa dioptimalkan sebagai lahan pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Pekarangan rumah disulap menjadi kebun mini yang produktif, memanfaatkan teknologi hidroponik.
Tak hanya itu, diversifikasi usaha tani dan penanaman tumpang sari menjadi strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan desa. Pangan lokal diolah dengan teknologi tepat guna, membuka peluang ekonomi baru bagi para petani dan peternak.
Transformasi desa-desa di Kalimantan Timur menjadi lumbung pangan penyangga IKN kini terus berjalan. Keterbatasan infrastruktur dan akses teknologi diusahakan untuk disolusikan serta pendampingan.
Baca Juga:
Studi Banding ke Mesir, Turki, dan India Dibatalkan, IKN Andalkan Riset Online
Sementara itu, terkait dengan pendisutribusian hasil pertanian, Pemprov Kalimantan Timur telah membentuk Kios SIGAP, yakni singkatan dari Siap Jaga Harga Pasokan.
Kios tersebut berada di Pasar Segiri Samarinda. Terobosan ini untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan bagi warga. Kios SIGAP bukan hanya menjual bahan pokok dengan harga yang lebih murah, tetapi telah menjadi simbol stabilitas pangan di Kalimantan Timur.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur, Heni Purwaningsih, menyatakan bahwa pusat pistribusi pangan Kios SIGAP dimaksudkan sebagai wadah untuk mendukung stabilisasi harga dan ketersediaan pangan.