Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Provinsi Kalimantan Timur terus berbenah dalam pemenuhan kebutuhan pangan daerahnya. Kolaborasi lintas sektor terus ditingkatkan untuk membangun ketahanan pangan secara berkelanjutan, termasuk pembangunan lumbung pangan daerah.
Apalagi daerah berjuluk "Benua Etam" ini akan menjadi penyangga dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan demikian, tingkat kebutuhan pangan juga akan meningkat seiring pertambahan penduduk ke daerah ini.
Baca Juga:
Kordinasi dan Pengawasan Jadi Kunci Percepatan Pembangunan IKN, MARTABAT Prabowo-Gibran Ajak Seluruh Elemen Dukung Otorita IKN
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, kebutuhan beras di Kalimantan Timur sebesar 339.709 ton per tahun. Sementara produksi beras lokal hanya mencapai 125.230 ton per tahun.
Artinya, tingkat kecukupan beras lokal untuk memasok pangan daerah ini sepanjang tahun 2023 hanya 36,86 persen, sedangkan kekurangannya harus didatangkan dari luar daerah.
Kondisi tersebut tentu akan menjadi tantangan bagi Kalimantan Timur yang masih mengandalkan beras dari luar. "Orang (Indonesia) bisa hidup tanpa listrik, tapi tak bisa tanpa nasi," demikian diungkapkan Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, tentang betapa pentingnya daerahnya merdeka pangan di masa depan.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Minta Seluruh Elemen Masyarakat Dukung Rencana Presiden Deklarasi IKN Jadi Ibu Kota Negara Tahun 2028
Lumbung pangan
Guna mewujudkan tekad merdeka pangan, Pemprov Kalimantan Timur sejak dini melakukan beberapa upaya serius, termasuk mempersiapkan area lumbung pangan daerah.
Untuk itu, pemerintah daerah melakukan optimalisasi bendungan guna memastikan ketersediaan air bagi sektor pertanian, pengembangan sistem irigasi yang efisien dan modern, hingga pembangunan serta pemantapan infrastruktur jalan tani untuk mempermudah akses dan distribusi hasil panen.