Pemerintah pusat memberikan bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), maka Dinsos Kaltim di tingkat daerah fokus pada bantuan jangka panjang melalui pemberdayaan ekonomi.
"Kami memberikan kail agar mereka dapat tumbuh dan mandiri melalui kegiatan usaha," ujar Andi.
Baca Juga:
Gubernur Kaltim Minta PLN Tuntaskan Sambungan Listrik di 110 Desa
Dinsos Kaltim memiliki dua program utama pemberdayaan ekonomi, yaitu Kelompok Usaha Bersama (Kube) dan bantuan untuk wanita rawan sosial ekonomi (WRSE).
Program Kube, yang telah berjalan sejak 2016, memberikan modal usaha dalam bentuk barang senilai Rp15 juta kepada kelompok masyarakat miskin yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Setiap kelompok beranggotakan lima orang, dan jenis usaha yang dijalankan meliputi perdagangan sembako, pertanian, perikanan, budidaya, dan peternakan.
Baca Juga:
Sekda Kaltim Sri Wahyuni Tegaskan Pembangunan Akses Jalan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah Perbatasan
Sementara itu, program bantuan WRSE sejak tahun 2023 memberikan modal usaha sebesar Rp3 juta per orang dalam bentuk barang. Kriteria penerima bantuan ini meliputi wanita pekerja, ibu rumah tangga, dan janda yang tergolong keluarga pra-sejahtera dan terdata dalam DTKS maupun Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Per tahun, program Kube telah memberikan bantuan kepada 40 kelompok di Kutai Kartanegara dan Kutai Barat, sementara program WRSE telah menyasar 50 penerima di Kutai Kartanegara dan Samarinda.
"Kami menargetkan untuk memperluas jangkauan program ini ke seluruh 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur, karena kedua program ini menjadi proyek utama Dinsos Kaltim," pungkas Andi.