Pada sektor konstruksi, geliat pembangunan IKN yang telah dimulai sejak tahun 2022 turut mendorong pertumbuhan ekonomi di Kaltim.
Selain itu, pertumbuhan yang lebih tinggi dari sektor konstruksi juga akan didukung oleh hilirisasi industri yang dilakukan oleh korporasi.
Baca Juga:
Pemprov Kalimantan Timur Susun Kebijakan Tingkatkan Kompetensi Jasa Konstruksi Lokal
Kemudian, pada industri pengolahan dengan cakupan pengembangan industri pada kawasan Kaltim Industrial Estate, Kawasan Industri Buluminung, Kawasan Industri Kariangau, serta beberapa proyek terkait dengan hilirisasi sumber daya alam, diprakirakan berpeluang untuk dapat mengakselerasi pertumbuhan sektor industri pengolahan.
Untuk industri perikanan dan pertanian, dikutip dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim, provinsi ini memiliki potensi perikanan yang cukup besar dengan kawasan perikanan seluas 2.024.698,52 hektare atau 69,85 persen dari zona ruang laut di Kaltim, serta potensi hilirisasi sawit.
Sementara itu, potensi investasi pada sektor perdagangan dan jasa juga terbuka luas sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi yang didorong oleh lapangan usaha utama Kaltim meliputi pertambangan, pengolahan, konstruksi, pertanian, dan pariwisata memberikan peluang investasi yang cukup besar pada sektor tersebut.
Baca Juga:
Bawaslu Kaltim Gelar Penguatan Kapasitas Putusan dan Keterangan Tertulis PHP Pilkada 2024
Untuk mendongkrak investasi di Kaltim, Pemprov Kaltim dan pemangku kepentingan lain yang tergabung dalam Regional Investment Relations Unit (RIRU) terus melakukan pemetaan Investment Project Ready-to-Offer (IPRO) dan promosi terhadap peluang investasi yang dimiliki Kaltim.
RIRU merupakan salah satu sinergi antara Bank Indonesia dan pemerintah dan pihak lain di Kaltim untuk meningkatkan minat investor dan mempercepat masuknya investasi.
Sampai dengan triwulan III 2023, terdapat sembilan IPRO di Provinsi Kaltim dengan total potensi investasi senilai 33,74 miliar dolar Amerika Serikat.