Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, mengajak guru untuk tidak hanya terpaku pada dogma-dogma normatif, tetapi juga menanamkan jiwa kewirausahaan kepada peserta didik.
"Guru harus didorong untuk menerapkan aksi nyata dan mengisi pembelajaran dengan jiwa entrepreneurship. Kita akan berkompetisi tidak hanya sesama provinsi, tetapi juga dunia," ujar Akmal Malik usai upacara peringatan Hari Guru Nasional di Samarinda, Kamis (28/11/2024).
Baca Juga:
Pemprov Kalimantan Timur Susun Kebijakan Tingkatkan Kompetensi Jasa Konstruksi Lokal
Menurutnya, Kalimantan Timur membutuhkan generasi muda yang memiliki jiwa kewirausahaan untuk menghadapi tantangan masa depan.
"Kita membutuhkan tenaga besar, yaitu anak yang memiliki jiwa kewirausahaan. Jadi, tidak mudah, harus mulai dari gurunya dan tenaga pendidiknya," tegasnya.
Akmal Malik menekankan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan. Ia berharap guru tidak hanya mengajar teori, tetapi juga mampu mengarahkan peserta didik untuk memecahkan masalah yang dihadapi Kalimantan Timur ke depan.
Baca Juga:
Bawaslu Kaltim Gelar Penguatan Kapasitas Putusan dan Keterangan Tertulis PHP Pilkada 2024
"Kalau tenaga pendidiknya cuma membacakan buku ajar saja, untuk apa? Kita berharap guru-guru hadir sebagai agen perubahan," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Kalimantan Timur harus bersiap menghadapi tantangan di masa depan, di mana ketergantungan pada sektor pertambangan harus dikurangi.
Menurut dia, Kaltim berhadapan pada kondisi tidak hanya bergantung pada pertambangan.
"Memang sih sekarang ekonomi Kaltim lebih besar disokong pertambangan, tapi kita mulai melakukan transformasi. Transformasi dilakukan mulai dari menyiapkan sumber daya manusianya," ujarnya.
Menanggapi rencana Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikmen) untuk menaikkan gaji guru honorer, Akmal Malik menyambut baik langkah tersebut.
Meskipun demikian, ia berharap kebijakan tersebut dapat segera direalisasikan dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan guru, terutama di daerah terpencil.
"Tentunya pemerintah daerah berharap kebijakan ini sangat kuat dan kita tahu para guru kondisinya tidak baik-baik saja," katanya.
Akmal Malik juga berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat dalam bentuk tunjangan yang memadai, mengingat keterbatasan APBD daerah.
Ia berharap ada tunjangan yang memadai lah dari pusat yang dibarengi dengan daerah juga.
"Kita berharap kolaborasi pusat dan daerah demi membangun bangsa dan Indonesia," cakapnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]