Oleh karena itu, pilihan untuk menambah kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) kini mengarah pada dua jet tempur tersebut.
Lantas, dikonfirmasi bagaimana dengan kabar Indonesia akan membeli Sukhoi Su-35 buatan Rusia. Fadjar menuturkan, Indonesia dengan "berat hati" harus membatalkan rencana pembelian jet tempur Sukhoi su-35.
Baca Juga:
Silahturami Kebangsaan dengan Komponen Masyarakat Ekonomi yang Kuat Menghadapi Segala Ancaman
Fadjar mengatakan, pembelian jet tempur asal Rusia tersebut batal dikarenakan faktor anggaran.
“Karena kan kembali lagi dari awal kita sebutkan bahwa pembangunan kekuatan udara sangat bergantung dari anggaran, kalau yang bayar tidak mau ke sana, kita kan enggak bisa nyebut-nyebut terus, jadi arahnya ke Rafale,” ungkap Fadjar.
Sebagai informasi, sebelumnya dalam satu tahun terakhir Indonesia dikabarkan berencana memboyong 36 jet Rafale dan 8 unit F-15 EX. [As]