Pertama, kereta gantung. Djoko menyebutkan alternatif dari kereta gantung yang dipakai ini adalah Téléphérique des Capucins, kereta gantung yang dipakai di Brest, Prancis. Ide terkini dengan panjang jalur 4,1 kilometer yang akan dilayani 4 stasiun, durasi perjalanan 12 menit, kecepatan 20 kilometer per jam dan kapasitas angkutnya sebanyak 2.000 penumpang per jam per arah.
"Diperkirakan potensi permintaan perjalanan kereta gantung sebesar 10.112 penumpang per hari atau 3,69 juta penumpang per tahun. Nilai investasinya mencapai 21 juta dollar AS atau sekitar Rp 315 miliar per kilometer. Sistem aerial memiliki kemampuan kapasitas penumpang besar dan kebutuhan stasiun yang sedikit," ujarnya.
Baca Juga:
Sandiaga Dukung Pembentukan Ekosistem Startup di Kawasan IKN
Kriteria pemilihan koridor kereta gantung ini adalah pertama menghubungkan cluster kantor pemerintahan dengan komersial dan pemukiman, kedua dapat digunakan sebagai daya tarik wisata dan ketiga terintegrasi dengan moda angkutan lainnya, seperti bus listrik dan kereta api serta terhubung langsung dengan akses menuju ke luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Kedua, layanan kereta berikutnya kereta api (KA) Trans Kalimantan. Rencananya, KA ini akan sepanjang 187,98 km dengan seluruh jaringan berada di atas permukaan tanah. KA ini akan menghubungkan Simpang Tiga Petung Kabupaten Penajam Paser Utara hingga Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (Kota Samarinda) yang dilayani 13 stasiun.
Ketigabelas stasiun itu adalah Stasiun Simpang Tiga Petung, Stasiun Buluminung, Stasiun Riko, Stasiun Pantai Lango, Stasiun Karingau, Stasiun Karang Joang, Stasiun Samboja, Stasiun Sungai Merdeka, Stasiun Sanga-Sanga, Stasiun Palaran, Stasiun Loa Bakung, Stasiun Sempaja Timur, dan Stasiun Aji Pangeran Tumenggung Pranoto.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Kaltim Minta Dijadikan Awal Pengembangan Manajemen Talenta Muda
Ketiga, KA Perkotaan Balikpapan - KIPP diperkirakan akan sepanjang 143,33 kilometer yang bisa ditempuh perjalanan selama 88 menit. Jaringan sepanjang 125,73 kilometer berada di permukaan tanah (at grade), melayang (elevated) 14,6 kilometer dan bawah tanah (underground) sejauh 3 kilometer.
"Diperkirakan demand tahun 2040 sebesar 4.430.417 penumpang per tahun," ungkap Djoko.
Terdapat 11 stasiun yang akan melayani, antara lain Stasiun Semayang, Stasiun Sepinggan, Stasiun Balikpapan, Stasiun Karang Joang, Stasiun Karingau, Stasiun Pantai Lango, Stasiun BWP 3, Stasiun KIPP, Stasiun WP Utara, Stasiun BWP2, Stasiun BWP 4, dan Stasiun Samboja. Kawasan Transit Oriented Development (TOD) berada di sekitar Stasiun Karang Joang dan Stasiun Samboja.