Direktur Utama PLN Batubara Niaga, Kanapi Subur Dwiyanto menjelaskan PLN BBN akan memasok kebutuhan batu bara untuk PLTU Cilacap Unit 3 (660 MW) dan Unit 4 (1000 MW) yang dioperasikan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P). PLN BBN memasok 1,6 juta metrik ton batu bara untuk memastikan kelangsungan produksi listrik di sistem Jawa Bagian Selatan.
"Secara kebutuhan per bulan pembangkit ini membutuhkan 200 ribu metrik ton. Melalui kerjasama ini maka IPP mendapatkan kepastian pasokan sebesar 1,6 juta metrik ton selama satu tahun ini," jelas Kanapi.
Baca Juga:
PLN Mendapat Apresiasi atas Respons Cepat Pulihkan Kelistrikan di Layanan Publik Bali
PLN BBN memasok batu bara dengan kualitas kalori 3800 kCal/Kg AR. Pengapalan pertama berlangsung pada 7 Mei 2023. PLTU IPP Cilacap 3 dan 4 milik PT S2P akan memasok listrik ke sistem kelistrikan 500 kilo Volt (kV) Jawa-Bali.
Pembangkit ini diharapkan memproduksi energi listrik sebesar ± 9.700 Giga Watt hour (GWh) per tahun.
Kerja sama kedua, PLN BBN akan memasok kebutuhan Batubara PLTU Kaltim 4 (110 MW) sebesar 1.1 Juta Metrik Ton, PLTU IPP Embalut Unit 1, 2 (2×25 MW) serta PLTU Embalut Ekspansi (30 MW) sebesar 720 ribu metrik ton dengan total pengiriman batu bara 1,8 juta metrik ton per tahun.
Baca Juga:
Gubernur Bali Apresiasi Gerak Cepat PLN Atasi Gangguan Kelistrikan
PLTU Embalut dioperasikan oleh PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK) dan PLTU Kaltim 4 dioperasikan PT Indonesia Energi Dinamika (Indoeka).
Dalam satu bulan kebutuhan batu bara untuk dua PLTU ini sebesar 155 ribu metrik ton dengan Batubara yang disuplai memiliki kualitas kalori 3800 - 4200 kCal/Kg (AR).
"Langkah ini kami ambil untuk mengamankan pasokan batu bara untuk PLTU IPP Embalut 1, 2 dan Ekspansi serta PLTU IPP Kaltim 4 yang berlokasi di Tanjung Batu, Kutai Kertanegara Kaltim dalam rangka menjaga kelangsungan produksi listrik di sistem Mahakam Kalimantan yang meliputi Samarinda, Balikpapan, Tenggarong dan Bontang," jelas Kanapi.