“Anggaran fluktuatif membuat banyak atlet yang pindah waktu PON Papua (2022). Kita tak bisa mengembangkan karir , banyak atlet pindah ke daerah lain,” ungkapnya.
Ia menceritakan i NPC Kaltim sangat membanggakan sebelumnya banyak meraih prestasi yakni angkat berat dunia yang memecahkan rekor dunia di ASEAN Paralympic di Kamboja. begitu pula atlet lari/atletik.
Baca Juga:
Jon Rahm, Pegolf Asal Spanyol Jadi Atlet Bayaran Tertinggi di Dunia
“Atlet kita Sebrioni pindah ke Jawa Barat, atletik Feri berjaya di Asia dapat perak pindah ke Medan (nanti Perparnas 2024), banyak pindah juga ke Papua untuk angkat berat. Jadi seperti itu kondisi. kita mulai regenerasi lagi dari awal. Mereka ini asli Kaltim semua,” tuturnya.
Menyinggung anggaran 2023, bantuan anggaran ke NPC Kaltim dari provinsi Kaltim Rp23 miliar. Ia juga akan mengajukan anggaran lewat DBON.
Lanjut Suharyanto untuk kesejahteraan atlet paralympic diperoleh dari bonus prestasi dan pembinaan atlet yang dibina pada pertandingan yang akan gelar seperti Peparprov, Peparnas.
Baca Juga:
Soal Pertemuan Firli Bahuri dan SYL Mantan Atlet Badminton Buka Suara
“NPC Kaltim rencananya akan gelar TC bagi atlet NPC yang akan berlaga pada Perpanas di Medan pada 2024 mendatang,“ katanya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]