Waktu berlalu, seluruh pekerjaan justru molor akibat kendala cuaca yang juga kerap hujan. Belum lagi, yang namanya proyek penangan banjir tentu yang dihadapi juga air.
"Kalau mau lihat sekarang ini, ya bukannya mau melawan alam, lihat intensitas hujan cukup tinggi, tapi adakalanya ketika El Nino mereka kebut," ujar Rahmad.
Baca Juga:
Terima Kunjungan Duta Besar Finlandia, Wamen Diana Bahas Potensi Kerja Sama Infrastruktur Berkelanjutan
Kemudian kontraktor diberikan perpanjangan selama 50 hari. Batas waktu itu tidak di sia-siakan pihak kontraktor hingga tepat di hari akhir perpanjangan proyek itu-pun tuntas.
"Yang namanya pekerjaan itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Tapi kami lihat hasil akhirnya," katanya.
Rahmad mengaku sebelumnya telah menyampaikan kepada pihak kontraktor agar bekerja dengan baik dan maksimal. Bila tidak berhasil dalam penanganan pekerjaan itu, maka reputasi perusahaan dipertaruhkan.
Baca Juga:
Menteri Dody Tekankan Kolaborasi untuk Gapai Quick Wins Pembangunan Infrastruktur
"Itu yang selalu kita sampaikan. Insya Allah, niat baik itu pasti hasilnya akan baik walau belum tentu baik di mata masyarakat. Tapi nanti akan dirasakan kebaikan dari proyek itu," ucapnya.
Rahmad menambahkan, pengorbanan yang sebelumnya dilakukan oleh warga, saat ini saatnya merasakan manfaatnya.
"Bedakan antara membangun dengan memperbaiki. Namanya memperbaiki itu pasti ada yang diganggu sedikit. Kalau kami mulai dari nol, tidak ada yang terganggu.