"FABA sebagai alternatif pupuk ini perlu disosialisasikan ke petani secara luas. Ada abu atau debu kok bisa menjadi pupuk, terus bagaimana pemanfaatan lainnya selain untuk pupuk misalnya untuk pemberdayaan UMKM lainnya juga harus dipahami dan diterapkan oleh masyarakat," jelasnya.
Ia menambahkan langkah ini dilakukan untuk mendorong ekonomi sirkuler dalam menunjang ekonomi hijau dan ketahanan pangan. Terlebih, sumber daya alam yang semakin berkurang ke depannya berpotensi membuat pupuk menjadi langka.
Baca Juga:
Pada COP29, PLN Paparkan Strategi Dorong Pertumbuhan Ekonomi melalui Swasembada Energi Berkelanjutan
Di sisi lain, Pangkogabwilhan II Marsekal Madya TNI Imran Baidirus mendukung penuh pemanfaatan FABA. Ia menyatakan akan turut memanfaatkan FABA untuk pembangunan sarana dan prasarana di wilayahnya.
"Saya usul disusun juga komposisi standar penggunaannya, bagaimana metode/caranya membuat pupuk. Jadi memudahkan masyarakat pengguna tanpa coba-coba," pungkasnya.
Acara ditutup dengan penanaman tanaman pangan dan bioenergi sebagai langkah nyata upaya sirkuler ekonomi dalam menunjang program ekonomi hijau dan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo pada berbagai kesempatan.
Baca Juga:
PLN UID Kalselteng Salurkan Dukungan Pendidikan untuk Anak Berprestasi TNI-POLRI 2024