Sementara itu, lab Neyts di Universitas Leuven Belgia menemukan hasil serupa pada hamster Suriah dengan viral load yang lebih rendah di paru-paru dibandingkan dengan varian lainnya. Prof Johan Neyts mengatakan ini mungkin karena virus lebih baik menginfeksi manusia daripada hamster, atau lebih mungkin menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, atau memicu penyakit yang tidak terlalu parah.
Pra-cetak lebih lanjut, yang diserahkan ke Nature pekan lalu oleh para peneliti di AS, juga menemukan bahwa tikus dengan Omicron kehilangan berat badan lebih sedikit dan memiliki viral load yang lebih rendah.
Baca Juga:
Kerap Disangka Flu Ringan, Ini Tanda-tanda Omicron BA.4-BA.5
Para peneliti di Pusat Penelitian Virus Universitas Glasgow telah menemukan bukti bahwa Omikron telah mengubah cara masuk ke dalam tubuh. Omikron kemungkinan besar akan menghindari kekebalan orang-orang yang telah mendapat dua dosis vaksin, tetapi dosis penguat memberikan pemulihan sebagian kekebalan.
Penelitian di Hong Kong juga menunjukkan hasil serupa bahwa lebih sedikit infeksi Omikron menyerang paru-paru. Omicron memang mampu lolos dari kekebalan vaksin, namun kurang bisa memasuki sel paru-paru.
Peningkatan kasus
Baca Juga:
Presiden Jokowi Minta Waspadai Kasus Omicron B1.4 dan BA.5 di Indonesia
Beberapa negara terus melaporkan peningkatan kasus covid-19. India melaporkan dalam 24 jam terakhir angka kasus infeksi virus corona mereka bertambah 27.553. Pada Ahad (2/1) Kementerian Kesehatan India mengatakan kasus positif varian Omicron terus meningkat.
Kementerian Kesehatan India juga melaporkan kasus kematian terkait Covid-19 bertambah 284. Sejak awal pandemi India telah mencatat 34,88 juta kasus infeksi virus corona.
Sementara itu Jumat (31/12) lalu perusahaan obat-obatan Serum Institute Of India mengajukan permohonan persetujuan penuh untuk vaksin Covid-19 Covished ke regulator obat-obatan dan Kementerian kesehatan India. Serum Institute memproduksi vaksin AstraZeneca dengan merek dagang Covishield.