Suparman menuturkan para periset di Indonesia telah menguasai teknologi mulai dari penambangan bahan uranium, teknologi bahan bakar, teknologi reaktor, hingga teknologi pengelolaan limbah nuklir.
Sementara itu dari sisi penyiapan tapak PLTN, telah selesai dilakukan studi kelayakan tapak di Jepara dan Bangka Belitung.
Baca Juga:
Jepang Tegaskan Pelepasan Air Olahan ALPS Fukushima Penuhi Standar Keamanan Internasional
Kemudian atas permintaan Pemerintah Kalimantan Barat, kini juga dilakukan studi tapak yang berlokasi di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Lebih lanjut, menurut Suparman, sumber daya manusia juga telah disiapkan dengan adanya kampus-kampus yang mencetak lulusan-lulusan teknik nuklir seperti Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN.
Ia menjelaskan perencanaan pembangunan PLTN sebetulnya telah digaungkan sejak 1970-an, yang mana penelitiannya berpusat di Kawasan Nuklir Serpong di Tangerang Selatan, Banten.
Baca Juga:
Utusan China Serukan Pengawasan Internasional atas Pembuangan Nuklir PLTN Fukushima
Kawasan Nuklir Serpong adalah kawasan pusat penelitian, pengembangan dan perekayasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir yang dibangun untuk tujuan mendukung usaha pengembangan industri nuklir dan persiapan pembangunan serta pengoperasian PLTN di Indonesia.
Namun, sampai saat ini belum ada komitmen pemerintah yang memutuskan untuk membangun PLTN di Tanah Air. [Ss]