Pada perkembangannya, kota baru ditinggalkan.
Lalu, dunia Barat cenderung memilih meremajakan kawasan urban eksisting demi menampung tuntutan menjadi kota sehat tanpa harus merebut atau menguruk lahan baru.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Kini, mereka beralih ke penataan kawasan hijau dan ekonomi sirkular yang seminimal mungkin mengeksploitasi lingkungan dan menekan produksi limbah kota.
Produk Komersial
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Kala perkembangan perkotaan Barat berubah arah, pertumbuhan ekonomi dan ledakan penduduk di Asia justru menarik fenomena kota baru ke benua ini.
Hal tersebut berlangsung sejak setidaknya menjelang akhir abad ke-20 dan diprediksi akan terus berlangsung di sepanjang abad ke-21.
Namun, di Asia ada gejala perkembangan kota baru yang berbeda.