TERDONGKRAK revolusi industri dan semangat berbenah usai perang dunia kedua, kota-kota di Eropa dan Amerika tumbuh menjadi pusat ekonomi yang menyedot banyak pendatang.
Saat kesejahteraan meningkat dan penduduk terus tumbuh, permintaan pada tempat hidup serta pekerjaan lebih layak kian mendesak.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Kala itu, kota-kota baru yang dibangun dari nol dan pengembangan kawasan-kawasan di luar kota inti berkembang pesat di negara-negara Barat.
Peneliti kota baru, Michelle Provoost, dalam Why Build A New Town? menyatakan, ledakan kota baru di Barat sekitar seabad lalu itu memberi bekal setumpuk pengetahuan berharga mengenai pengelolaan kota di masa sekarang dan yang akan datang.
Beberapa alasan utama pembangunan kota selalu sama, yaitu adanya pertumbuhan demografis, kelas menengah yang meningkat, dan peningkatan eksponensial standar hidup masyarakat seiring ekonomi yang membaik.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Di Eropa, negara-negara menyadari betul perubahan yang terjadi dan berperan sentral menciptakan masyarakat perkotaan baru.
Atas amanat pemerintah, pembangunan kota-kota baru adalah tugas paling ambisius bagi para perencana dan arsitek kota.
Hasilnya, muncul rancangan kota avant-garde yang melebihi ekspektasi zamannya.