PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (PLN UIP KLT) terus konsisten, dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kalimantan Timur dalam rangka meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Kutai Timur.
Melalui PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 3 (UPP KLT 3) sebagai direksi pekerjaan, berhasil dilaksanakan pemberian tegangan pertama (energize) pada Gardu Induk (GI) 150 kV Maloy dan Extension 2 line bay arah Konsumen Tegangan Tinggi (KTT) PT Kobexindo Cement pada Selasa, 27/6 lalu dengan aman dan lancar.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
General Manager PLN UIP KLT, Josua Simanungkalit menjelaskan, jika energize ini merupakan langkah awal untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di Kutai Timur.
Di mana saat ini sistem kelistrikan di Maloy masih isolated karena belum tersambung dengan Sistem Mahakam.
“Proses energize dapat berjalan lancar, ini juga perkembangan yang baik dalam usaha penyediaan listrik dalam rangka penyelesaian pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengakomodir kebutuhan di Kabupaten Kutai Timur.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Di mana demand dari penggunaan listrik terus bertambah seiring pertumbuhan industri di kawasan tersebut”, jelas Josua.
Josua menambahkan jika pembangunan infrastruktur kelistrikan ini, selain untuk mengakomodir suplay kebutuhan listrik masyarakat di Kutai Timur, juga merupakan tindak lanjut dari Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PT PLN (Persero) dengan PT Kobexindo Cement pada Oktober tahun 2021.
Di mana PT Kobexindo membutuhkan daya sebesar 50 MW untuk menunjang operasional perusahaan produsen semen tersebut.