Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengharapkan Perusahaan Listrik Negara ( PLN) bisa mewujudkan sambungan listrik untuk warga yang tinggal di wilayah pedalaman.
Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik di Samarinda, Rabu, mengatakan daerah-daerah pedalaman atau biasa disebut dengan istilah Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) masih menjadi bagian Kaltim sehingga warga yang tinggal di wilayah tersebut patut untuk diperjuangkan mendapatkan fasilitas dari pemerintah.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Apalagi, lanjut dia, wilayah Kaltim sudah ditetapkan sebagai Ibu Kota Nusantara, sehingga semua masyarakat harus mendapatkan fasilitas infrastruktur dasar untuk kegiatan sehari- hari, seperti saluran air bersih dan listrik.
"Saya tidak mau jadi olok-olokan, karena desa-desa di Kaltim tidak tersambung listrik," kata Akmal Malik saat menerima audiensi manajemen PT PLN Unit Induk Wilayah Kaltim-Kaltara UP3 Samarinda.
Menurut dia, masalah geografis Kaltim jangan dijadikan sebagai alasan untuk mengabaikan kebutuhan listrik masyarakat, seperti di Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Secara keseluruhan jumlah desa di Kaltim sebanyak 841 desa , dan dari jumlah desa tersebut terdapat 159 desa yang belum mendapatkan sambungan listrik. Desa yang paling banyak belum tersambung listrik berada di Kabupaten Mahakam Ulu," katanya.
Bahkan, Akmal menyebutkan desa-desa yang berbatasan langsung dengan wilayah IKN atau kawasan bufferzone, baik desa di Kabupaten Kutai Kartanegara maupun Penajam Paser Utara juga belum tersambung listrik.
"Ada satu desa di KM.38 Samboja, sampai saat ini tidak ada listrik. Padahal, desa itu sekarang sudah masuk kawasan IKN," ujarnya.