Fransiskus juga menyebutkan untuk Kecamatan Boyan Tanjung ada lima desa diusul tapi ada salah satu desa ketinggalan yaitu Landau Mentail.
Hal tersebut kemungkinan karena akses jalan yang belum memadai, sehingga kurang mendukung untuk masuknya jaringan PLN.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
"Tahun ini kami akan bangun dulu akses jalan agar kedepannya jaringan pihak PLN bisa masuk, mudah-mudahan Tahun 2023 listrik sudah bisa terbangun kesana," ucap dia.
Sementara itu, GM PT PLN Provinsi Kalimantan Barat Johanes Avilla Ari Dartomo menjelaskan semua usulan dari sejumlah daerah yang ada di Kalimantan Barat terkait dengan kebutuhan listrik di desa termasuk wilayah Kapuas Hulu.
"Semua usulan yang kami terima di evaluasi dan untuk Kapuas Hulu prioritas di Tahun 2022 ini adalah kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, rencananya ada 15 desa," jelasnya.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
Rencananya jaringan listruk menghubungkan jaringan desa di jalur Badau-Lanjak. Kemudian dari Desa Lauk ke Desa Seluan agar terhubung PLN jaringan Sawai.
"Kedepannya beberapa desa yang terkoneksi ke jalur PLN Sawai di Putussibau bisa menikmati layanan listrik 24 jam," kata Dartomo.[ss]