Meniti karir selama puluhan tahun di birokrasi pemerintahan. Pengalaman politiknya pertama kali saat mantan Gubernur Kaltim Awang Fareok Ishak menggandengnya sebagai Wakil Bupati pada Pilbup 2005 di Kabupaten Kutai Timur, yang selanjutnya menerima estafet sebagai bupati definitif hingga dipercaya kembali pada periode kedua.
Kiprahnya sebagai Bupati Kutai Timur patut diperhitungkan, sehingga tak heran saat itu ia dipercaya sebagai ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), yang sebelumnya pernah diemban oleh mantan Bupati Kutai Kartanegara, Syaukani HR.
Baca Juga:
Parpol dan Ormas Harus Jaga Moral dan Demokrasi Selama Pilkada 2024
Mantan Gubernur Kaltim periode 2018-2023 ini mampu menunjukkan jiwa katalisator, dengan berhasil meyakinkan pemerintah pusat menjadikan wilayah di Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara baru.
Hal patut diacungi jempol ialah program Beasiswa Kaltim Tuntas, yang selama kepemimpinannya mengucurkan sekitar Rp1,2 triliun, sebuah angka tertinggi sekaliber provinsi se-Indonesia.
Isran Noor, dengan sejarah panjang di dunia politik Kaltim, mengandalkan pengalaman sebagai modal utama. Isran memperlihatkan adaptabilitas politik yang tinggi. Strategi komunikasinya berpusat pada pengalaman kepemimpinannya dan jaringan yang luas, dengan fokus pada pembangunan Kaltim yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Dari 49 Tokoh, Empat Ketum Parpol Penuhi Panggilan Calon Menteri Prabowo
Saat ini, ia menjalin komunikasi politik dengan mengikuti penjaringan yang dibuka oleh sejumlah parpol, yakni Demokrat, Gerindra, PKS, NasDem, PKB, PAN, dan PDIP.
2. Rudi Mas’ud, Legislator RI dan pengusaha kakap
Namanya mentereng sebagai pengusaha kelas kakap dan tentu dengan jaringan bisnis yang kuat. Saat ini ia dipercaya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, dengan kursi terbanyak di DPRD provinsi tersebut. Ia memiliki modal finansial dan posisi strategis sebagai anggota DPR RI.