Sejak 6 tahun terakhir, kata dia, KPPU telah melakukan pemantauan pasar, dan terlihat kenaikan yang terjadi, terbilang tidak secara signifikan.
“Kecuali cabai, kami mencatat mengalami kenaikan signifikan menjelang Ramadhan ini yaitu sebesar 27 persen. Kemudian minyak goreng mengalami kenaikan signifikan yaitu 9 persen," katanya.
Baca Juga:
Kerjasama Bupati Karo, Dairi, dan Langkat dalam MoU KAD untuk Stabilisasi Harga Pangan
Berikutnya, daging sapi mengalami kenaikan signifikan dari tahun ke tahunnya menjelang Ramadhan kenaikan sekitar 0,30 persen, begitu juga dengan telur.
Untuk tahun ini, Mulyawan menegaskan stok cukup stabil, sesuai data Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa stok berbagai komoditas pangan bisa mencukupi antara satu hingga dua bulan, kecuali cabai.
"Karena produksi cabai mengalami penurunan sebesar 3 persen, sehingga kenaikan harga cabai diperkirakan akan terus terjadi sepanjang puasa hingga Lebaran," katanya.
Baca Juga:
Inflasi Wajar di Kalteng pada April 2024 Dipicu Kenaikan Harga Pangan dan Transportasi
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatatkan adanya kenaikan sejumlah komoditas pangan yang menyebabkan inflasi di wilayah itu pada Maret 2022 sebesar 0,71 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan dan dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu telur ayam ras sebesar 0,07 persen, cabe rawit 0,05 persen, cabai merah dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,04 persen.
Kemudian tempe 0,03 persen, tahu mentah dan anggur 0,02 persen, ayam hidup, ikan mujair, tongkol diawetkan, nangka muda, apel, bawang merah, bawang putih, kue basah, gula pasir, teh, dan rokok kretek masing-masing sebesar 0,01 persen. [Ss]