WahanaNews-Kaltim| Kantor Wilayah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) IV Surabaya segera melakukan evaluasi terhadap kenaikan sejumlah komoditas saat Ramadan, dengan lebih dulu menggencarkan pengawasan.
"Tahun 2022 ini semua sudah diberikan kado yang tidak terlalu manis dengan kenaikan beberapa komoditas dan terakhir hari ini dengan kenaikan BBM," kata Kepala KPPU Kantor Wilayah IV, Dendy Rahmad Sutrisno di Surabaya, Sabtu (2/4/2022).
Baca Juga:
Kerjasama Bupati Karo, Dairi, dan Langkat dalam MoU KAD untuk Stabilisasi Harga Pangan
Dendy mengatakan, selain BBM sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan cukup signifikan di Jatim di antaranya daging ayam, telur ayam, minyak goreng dan cabai.
Atas kondisi tersebut, kata dia, KPPU akan melakukan evaluasi dan pengawasan yang lebih.
Dendy mengatakan, sebelumnya KPPU telah melakukan evaluasi terhadap distribusi minyak goreng, dan menemukan praktek yang tidak benar yang dilakukan oknum pelaku usaha.
Baca Juga:
Inflasi Wajar di Kalteng pada April 2024 Dipicu Kenaikan Harga Pangan dan Transportasi
Mereka, kata Dendy, mencoba memanfaatkan kondisi mahalnya minyak goreng dengan membuat penjualan minyak goreng bersyarat.
“Dan Alhamdulilah selama KPPU melakukan advokasi dari temuan itu relatif bisa merubah prilakunya untuk menghentikan penjualan minyak goreng secara bersyarat,” katanya dikutip dari Antara.
Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Ranamanggala mengakui, kenaikan berbagai kebutuhan pangan menjelang puasa disebabkan karena peningkatan kebutuhan.
Sejak 6 tahun terakhir, kata dia, KPPU telah melakukan pemantauan pasar, dan terlihat kenaikan yang terjadi, terbilang tidak secara signifikan.
“Kecuali cabai, kami mencatat mengalami kenaikan signifikan menjelang Ramadhan ini yaitu sebesar 27 persen. Kemudian minyak goreng mengalami kenaikan signifikan yaitu 9 persen," katanya.
Berikutnya, daging sapi mengalami kenaikan signifikan dari tahun ke tahunnya menjelang Ramadhan kenaikan sekitar 0,30 persen, begitu juga dengan telur.
Untuk tahun ini, Mulyawan menegaskan stok cukup stabil, sesuai data Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa stok berbagai komoditas pangan bisa mencukupi antara satu hingga dua bulan, kecuali cabai.
"Karena produksi cabai mengalami penurunan sebesar 3 persen, sehingga kenaikan harga cabai diperkirakan akan terus terjadi sepanjang puasa hingga Lebaran," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatatkan adanya kenaikan sejumlah komoditas pangan yang menyebabkan inflasi di wilayah itu pada Maret 2022 sebesar 0,71 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan dan dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu telur ayam ras sebesar 0,07 persen, cabe rawit 0,05 persen, cabai merah dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,04 persen.
Kemudian tempe 0,03 persen, tahu mentah dan anggur 0,02 persen, ayam hidup, ikan mujair, tongkol diawetkan, nangka muda, apel, bawang merah, bawang putih, kue basah, gula pasir, teh, dan rokok kretek masing-masing sebesar 0,01 persen. [Ss]