KALTIM.WAHANANEWS.CO, Balikpapan - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan memproyeksikan Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Manggar di Balikpapan Timur, Kalimantan Timur, sebagai sumber pembangkit listrik.
"Ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengurangi bahkan menghilangkan sampah yang ada di TPAS Manggar," jelas Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, Selasa (15/4/2025).
Baca Juga:
DLHK Jateng: 36 TPA di Kabupaten/Kota Masih Gunakan Sistem Open Dumping
Dia menjelaskan dalam penerapannya, akan menggunakan teknologi pembakaran sampah (insinerator) yakni pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik. Sampah yang masuk di TPAS Manggar itu, nantinya di tambang, dan di bakar untuk menghasilkan listrik sehingga tidak terjadi penumpukan sampah.
"Dari pembakaran itu, nantinya akan menghasilkan energi listrik yang dialirkan ke pemukiman masyarakat, kalau tidak salah itu memiliki kapasitas 13 ribu hingga 15 ribu Kilowatt-jam (Kwh)," ucap Sudirman.
Namun katanya sebelum penerapan, terlebih dahulu dilakukan kajian dari hulu ke hilir yang dibantu oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Baca Juga:
Bandung Serius Tangani Sampah, Siap Musnahkan 500 Ton Sehari
Kajian itu dilakukan yang sebelumnya DLH dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) telah merapatkan hasil pemetaan sampah di Balikpapan pada 2022 lalu.
"Dan hasilnya pada tahun 2028 TPAS Manggar di proyeksikan akan penuh," tuturnya.
Dengan metode itu, dia berharap zonasi-zonasi sampah di TPAS Manggar bisa menjadi sirkulasi yang berkesinambungan, dimana sampah rata dengan tanah namun memiliki manfaat untuk warga.