Kaltim.WahanaNews.co, Paser - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan kegiatan intensifikasi tanaman kelapa sawit seluas 1.000 hektar di dua kecamatan, yaitu Long Ikis dan Kuaro, Kabupaten Paser.
Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, Ence Achmad Rafiddin Rizal di Tanah Grogot, Jumat (27/9/2024), mengatakan program tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan di daerah.
Baca Juga:
Ketua DPW Relawan Martabat Provinsi Jambi Ucapkan Selamat atas Pelantikan Prabowo-Gibran
"Kegiatan ini melibatkan empat desa, yakni Krayan Makmur, Kayungo Sari, Kelempang Sari, dan Padang Jaya," kata Rizal
Empat desa tersebut, lanjut Rizal diberikan bantuan pupuk dan herbisida untuk menunjang produktivitas tanaman para petani sawit.
Ia menjelaskan untuk Desa Krayan Makmur, Kecamatan Long Ikis, bantuan yang diberikan berupa Pupuk NPK sebanyak 34.200 kg dan herbisida 1.710 liter untuk lahan seluas 342 hektar.
Baca Juga:
Kabupaten Paser Targetkan Konsumsi Ikan Masyarakat Lebih Tinggi
Kemudian Desa Kayungo Sari, Kecamatan Long Ikis menerima bantuan Pupuk NPK sebanyak 32.500 kg dan herbisida 1.482 liter untuk lahan seluas 325 hektar.
Sedangkan, Desa Kelempang Sari, Kecamatan Kuaro menerima bantuan Pupuk NPK sebanyak 21.200 kg dan herbisida 1.060 liter untuk 212 hektar lahan.
Sementara itu, Desa Padang Jaya kecamatan Kuaro terima Pupuk NPK sebanyak 12.100 kg dan herbisida 1.210 liter untuk lahan seluas 121 hektar.
Rizal berharap bantuan tersebut dapat digunakan secara maksimal oleh petani untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dia menekankan pentingnya pembinaan dan pendampingan kepada para petani, khususnya dalam hal teknis budidaya, pemberdayaan petani, serta penguatan kelembagaan. Tim pendamping perkebunan di setiap kabupaten dan kota akan berperan dalam memastikan keberhasilan program ini.
Menurutnya sektor perkebunan, terutama kelapa sawit, merupakan sektor kunci dalam pembangunan ekonomi di Kalimantan Timur.
Namun, sektor ini juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti rendahnya produktivitas kebun rakyat.
" Pembinaan yang berkelanjutan serta dukungan sarana dan prasarana diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor perkebunan terhadap perekonomian daerah," jelasnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]