Sementara itu, pengamat sosial dari Universitas Mulawarman Prof Moh Bahzar menilai program MBG merupakan program yang bagus. Namun ia menilai perlunya kajian mendalam terkait pelaksanaan program ini.
"Harusnya ada role model yang jelas. Apakah program ini akan dijalankan di seluruh Indonesia atau hanya di kota-kota besar. Perlu ada pemetaan wilayah yang benar-benar membutuhkan bantuan gizi," ungkap Bahzar.
Baca Juga:
Disdikbud Jateng: Tiga Siswa SMKN 4 Semarang Korban Penembakan Polisi
Ia juga menekankan pentingnya penyesuaian nilai porsi makan dengan kondisi daerah. Tidak bisa disamakan antara daerah di Pulau Jawa dengan di Kalimantan Timur.
"Perlu ada kajian mengenai kebutuhan gizi, harga bahan makanan, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat di masing-masing daerah," ujarnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]