Kaltim.WahanaNews.co, Penajam Paser Utara - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, melakukan pemantauan kondisi saluran air buangan di setiap kecamatan untuk mengantisipasi terjadinya banjir di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
Seiring intensitas hujan mulai tinggi, menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Budi Santoso di Penajam, Kamis (28/12/23), saluran air di permukiman warga menjadi perhatian untuk antisipasi terjadinya banjir.
Baca Juga:
APBD 2025 Penajam Paser Utara Prioritaskan Sektor Kesehatan dan Pendidikan Berkualitas
"Hujan dengan intensitas tinggi dalam jangka waktu lama akan meningkatkan potensi terjadinya banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara," tambahnya.
Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir pada musim hujan dengan melakukan gotong royong membersihkan saluran air di sekitar lingkungan tempat tinggal.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan gerakan bersama rukun tetangga (RT) membersihkan saluran air secara gotong royong meminimalkan risiko terjadinya banjir.
Baca Juga:
Pemkab Penajam Paser Utara Latih Warga Buat Pupuk Kompos Kurangi Sampah TPA
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan pendataan saluran air besar di setiap kecamatan yang mengalami pendangkalan dan penyumbatan.
Pendataan itu bakal dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) untuk melakukan normalisasi terhadap saluran air besar (drainase) yang mengalami pendangkalan dan penyumbatan.
"Kami hanya lakukan pendataan, penanganan normalisasi adalah kewenangan Dinas PUPR," katanya.
Sejumlah kelurahan dan desa sering banjir ketika hujan dengan intensitas tinggi atau deras dalam jangka waktu lama mengguyur wilayah itu karena saluran air besar mengalami pendangkalan dan penyumbatan, jelas dia lagi, membuat aliran air tersendat
Namun, banjir yang terjadi di sejumlah desa dan kelurahan itu tidak berlangsung lama, ketika hujan reda air yang menggenangi wilayah tersebut berangsur surut.
Potensi hujan yang tinggi sejalan pula dengan ancaman banjir yang datang, sehingga masyarakat diminta selalu waspada terhadap terjadinya bencana banjir, demikian Budi Santoso.
[Redaktur: Amanda Zubehor]