Keberadaan sistem sirkulasi tersebut dapat membentuk daerah pertemuan dan belokan angin di wilayah Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, sebagian Jawa, Bali, NTB dan NTT.
Ada beberapa wilayah yang berpotensi bencana hidrometeorologi. Di antaranya beberapa wilayah sebagai berikut:
Baca Juga:
HUT RI Ke-80 Tanggal 17 Agustus, BMKG Peringatkan Terjadi Cuaca Ekstrem
- Nusa Tenggara Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
Selain itu ada juga gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter yaitu Laut Banda dan Perairan Kep. Sermata - Tanimbar.
Baca Juga:
Monsun Australia Melemah, BMKG Prediksi Hujan Berlanjut Saat Kemarau
Sedangkan gelombang tinggi 4-6 meter berpotensi terjadi di Laut Arafuru bagian Barat. [Ss]