"Data harus sesuai dengan realitas di lapangan, tidak boleh ada rekayasa atau manipulasi," kata Hari.
Ia menilai pelanggaran yang terjadi, baik secara langsung maupun melalui media sosial (medsos), termasuk landai atau bisa dibilang tenang-tenang saja.
Baca Juga:
Kampanyekan Salah Satu Paslon, ASN di Cianjur Ditetapkan Polisi Jadi Tersangka Pidana Pemilu
"Alhamdulillah, situasi di Kaltim masih kondusif, tidak ada gejolak atau konflik yang berpotensi mengganggu pelaksanaan Pemilu 2024," ujarnya.
Ia pun mengimbau seluruh masyarakat Kaltim untuk menjaga situasi tenang dan kondusif hingga hari perhitungan suara pada hari Rabu, 14 Februari mendatang.
"Mari bersama-sama kita awasi Pemilu 2024 agar berjalan jujur, adil, dan demokratis. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Mari gunakan hak pilih kita dengan bijak," ajaknya.
Baca Juga:
Soal Hasil Pilpres 2024: PTUN Jakarta Tak Terima Gugatan PDIP, Ini Alasannya
[Redaktur: Amanda Zubehor]