Hubungan inilah yang mungkin menjadi dasar mengapa Andi Harun, meskipun secara resmi didukung oleh partai-partai pengusung Rudy-Seno, terlihat lebih condong mendukung Isran Noor dalam Pilgub Kaltim.
Apalagi meski berbeda koalisi, Isran Noor secara terbuka mendukung Andi Harun yang maju kembali sebagai calon walikota Samarinda.
Baca Juga:
Bawaslu Mukomuko Buka 16 Posko Pengaduan Pelanggaran Kampanye Pilkada 2024
"Bagi masyarakat Kaltim, dinamika ini menjadi sinyal bahwa dalam memilih pemimpin, sejarah kerja sama dan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah bisa menjadi faktor yang sangat menentukan, selain dari garis partai semata," lugas Iradat.
Andi Harun Dukung Pilkada Tanpa Politik Uang
Selain hal-hal tadi, dukungan tersirat Andi Harun pada Isran Noor terlihat dalam kampanyenya ke sejumlah masyarakat yang menyebut politik uang adalah musuh demokrasi. Hal tersebut serupa dengan Calon Gubernur Kaltim, Isran Noor yang bahkan membentuk Tim Khusus Anti Money Politics.
Baca Juga:
Kejari Gunungsitoli Sosialisasi Bahaya Politik Uang di Pilkada: Pelaku Bisa Dipidana
Dalam salah satu pidatonya yang tersebar ke banyak media sosial, Andi Harun mencontohkan adanya salah satu calon pemimpin yang mendata semua RT di beberapa wilayah.
Dalam hal ini dengan tujuan untuk mendapatkan suara pada saat Pemilihan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), yang mana menjanjikan sejumlah uang kepada warga yang akan memilih.
"Mereka minta data warganya, dan lewat timsesnya, tiga hari sebelum hari H dibawakan amplop. Kan ada begitu, ini menggampangkan warga, itu menganggap selamanya rakyat itu bodoh, dia pikir bisa merubah hati nurani masyarakat," ucap Andi Harun.