Setiap individu yang tinggal di IKN pasti membutuhkan makan, minum, tempat tinggal, dan berbagai kebutuhan lain, sehingga warga yang saat ini tinggal di kawasan penyangga IKN harus meningkatkan kompetensi agar dapat memproduksi berbagai jenis kebutuhan dengan kualitas baik.
Kompetensi yang perlu disiapkan maupun ditingkatkan tersebut seperti bidang pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dalam arti luas, hingga sejumlah kompetensi bidang jasa antara lain servis elektronik, perbengkelan, reparasi dan lainnya.
Baca Juga:
Pembangunan Dipercepat, IKN Siap Jadi Ibu Kota Politik pada 2028
Peningkatan produksi pangan
Perpindahan ibu kota negara, selain dibutuhkan kesiapan infrastruktur berupa fisik bangunan, tapi juga kesiapan pemenuhan kebutuhan pokok para penghuninya. Untuk itu, peningkatan produksi bidang pertanian dalam arti luas juga sangat penting.
Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2022 memproduksi beras sekitar 135,03 ribu ton, mengalami penurunan 7,29 ribu ton atau 5,12 persen ketimbang produksi beras pada 2021 yang sebesar 142,32 ribu ton.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Alokasikan Rp 48,8 Triliun untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Produksi beras sebanyak ini belum mampu mencukupi kebutuhan warga setempat, sehingga harus mendatangkan beras dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Padahal, saat ini belum ada penambahan penduduk di IKN. Oleh karena itu, perlu menambah luas tanam dan menggenjot SDM untuk meningkatkan produktivitas beras.
Begitu pula dengan produksi daging sapi dan kerbau, telur ayam, tomat, berbagai jenis cabai, dan produk pertanian lain yang hingga kini masih didatangkan dari luar provinsi. Provinsi ini masih luas, sehingga keterampilan SDM dalam bidang pertanian perlu ditingkatkan untuk menggarap potensi lahan tersebut.
Khusus untuk pemenuhan kebutuhan beras warga IKN yang diperkirakan mencapai 1,9 juta jiwa, maka beras yang harus disiapkan adalah 155.116.000 kg atau 155,11 ton per tahun, yakni dengan asumsi tingkat konsumsi 1,57 kg per orang per minggu X 52 minggu (setahun) X 1,9 juta jiwa.