Adapun sesajen terdiri dari dua bagian, yaitu sesajen yang disediakan oleh pemangku kapalan dan sesajen yang disediakan oleh para nelayan.
Sesajen yang disediakan oleh pemangku kapalan meliputi kepala kerbau dan jerohan wedus (kambing). Sementara sesajen yang disediakan oleh para nelayan diantaranya pisang tujuh macam, kue tujuh rupa, rokok cerutu atau kretek hingga beras ketan hitam.
Baca Juga:
Khusus Jaga Keamanan Kota Nusantara, TNI Kerahkan 100 Prajurit
Untuk upacara Nadran sendiri dimulai dengan penyimpanan sesajen di atas kapalan yang kemudian dilepas ke laut dan ditutup dengan perebutan semua sajen tersebut di tengah laut.
4. Upacara Syafaran di Bandung Barat
Kabupaten Bandung Barat juga memiliki upacara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Parongpong. Upacara itu ialah Syafaran atau Saparan.
Baca Juga:
Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Akulturasi Budaya Tionghoa Beri Dampak bagi Nusantara
Syafaran merupakan upacara tradisional yang dilaksanakan oleh masyarakat Kampung Baru, Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Upacara ini secara khusus dilakukan oleh warga yang lahir pada bulan Syafar.
Masyarakat setempat percaya bahwa bulan Syafar sarat akan aura negatif dan dikhawatirkan akan melekat pada orang yang lahir pada bulan tersebut.
Untuk mengusir aura itu, biasanya dilakukan upacara Syafaran dengan membuat nasi merah, ayam merah, ayam putih, nasi tumpeng teri, leupeut, kupat, tangtang angin, kue-kue, buah-buahan, dan 7 macam bunga yang dimasukkan ke dalam wadah berisi air.