Usai menyembelih domba kendit, masyarakat akan berziarah ke makam Mbah Bewo dan Syekh Maulana yang dipercaya merupakan makam leluhur mereka.
Upacara adat ini akan diakhiri dengan proses Ujub-Ujub yakni menyanyikan lagu-lagu Sunda buhun oleh sinden atau ronggeng.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
3. Upacara Nadran di Indramayu-Cirebon
Di pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat, terdapat upacara adat Nadran atau biasa dikenal dengan pesta laut yang diadakan oleh para nelayan. Nadran biasanya banyak dilakukan oleh nelayan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon.
Nadran sendiri merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh dengan tujuan memohon perlindungan di laut lepas.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Upacara ini dilaksanakan setiap bulan Syuro karena dianggap berkaitan dengan musibah banjir yang dialami oleh Nabi Nuh AS. Namun, seiring berjalannya waktu, Nadran dilakukan pada masa along dimana para nelayan memperoleh tangkapan melimpah.
Sebelum Nadran dilakukan terlebih dulu dipilih pemangku kapalan atau orang yang mempersiapkan segala macam sesajen untuk ditaruh di atas kapal sekaligus juga sebagai pemimpin upacara.
Menariknya di upacara Nadran ini dana yang digunakan berasal dari patungan para nelayan. Dana itu digunakan untuk menghias desa, mengadakan pertunjukan, pembuatan kapalan dan pembelian sesajen.