Kesenian Lebon merupakan kesenian yang identik dengan pencak silat berupa ketangkasan pria dalam menghindari pukulan dari lawan mainnya.
Lebon dilakukan tiga orang, yaitu dua orang sebagai pemain ketangkasan, dan satu orang bertindak sebagai penengah. Aksesori yang digunakan dalam pertunjukkan Rebon yatu bulu sapi/kerbau/kambing/domba. Kulit hewan yang sudah dikeringkan tersebut dipakai pada pergelangan tangan, dan rotan sebagai alat untuk memukul lawan main. Kesenian Rebon diiringi gamelan dengan pola tabuh seperti halnya pencak silat. Pertunjukkan Rebon akan berakhir jika salah satu pemain menyatakan mundur karena pukulan lawan main atau karena pemain mengalami cedera.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
13. Kesenian Badud
Badud yaitu kesenian yang menampilkan tarian-tarian berupa gerakan binatang, seperti harimau, babi hutan, dan kera. Pemain Badud yaitu para pria yang berpakaian (berkostum) layaknya binatang. Tarian Badud diiringi alat musik berupa dogdog (kendang yang kulitnya hanya satu permukaan) dan angklung.
Perjunjukkan Badud sangat kental dengan unsur magis. Karena, setelah penari melakukan pertunjukkan beberapa waktu, mereka kemudian kesurupan (trace).
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Dalam keadaan kesurupan, para pemain biasanya melakukan atraksi lais (menaiki sebilah bambu, dan atau berjalan di atas titian tali). Selain Itu, para pemain Badud dapat memakan pecahan kaca.
14. Hajat Laut
Merupakan acara ritual yang diaksanakan secara turun-temurun dengan maksud sebagai ungkapan syukur para nelayan atas hasil melaut. Selain itu, hajat laut dimaksudkan agar nelayan senantiasa diberikan keselamatan dalam melaksanakan aktivitas di laut.