Waktu itu penulis memang masih kuliah di ITB Jurusan Teknik Mesin sehingga tak tahu tentang ”mahasiswi” cantik yang ikut belajar menari dan sudah dianggap keluarga sendiri.
Megawati juga memperkuat informasi dari Ayub Khan. Kebetulan, Megawati juga memberi tahu penulis bahwa ahli filsafat Inggris, Lord Bertrand Russell, berkirim surat atau telegram kepada Bung Karno. Isinya, menceritakan aktivitas "mahasiswi” itu dan daftar delapan kepala negara Non-Blok yang akan digulingkan lewat operasi intelijen CIA.
Baca Juga:
Anies di Semprot PDIP Gara-Gara Suruh Warga Pekikkan 'Merdeka' dengan Tangan Terbuka
Surat Lord Russell diketahui Megawati dengan membaca isi surat itu. Penulis tak menduga seorang gadis seperti bintang cantik dan kondang asal AS, Suzanne Pleshette, bisa jadi agen spionase James Bond 007-nya Ian Fleming.
Kewaspadaan
Baca Juga:
Megawati Soekarnoputri, Ibu Kartini Indonesia Masa Kini
Kini, bagaimana operasi intelijen di Indonesia pada 2022? Apakah masih ada agen-agen CIA atau negara lain yang beroperasi di Indonesia? Secara logika tentunya masih ada. Apalagi menghadapi pertemuan G20 di Bali dan kemudian Pilpres 2024.
Menurut saya, tak tertutup kemungkinan hingga kini masih berkeliaran intelijen-intelijen asing dan bahkan juga orang-orang Indonesia yang dibayar untuk memata-matai dan membuat kisruh di Tanah Air untuk kepentingan negara-negara asing.
Di sinilah perlunya kewaspadaan yang tinggi dari seluruh komunitas intelijen Indonesia agar setiap hal yang bisa membahayakan eksistensi NKRI bisa ditangkal secara dini dan tak kebobolan seperti saat Perang Dingin.