Simak pernyataan lengkap Luhut berikut:
“Tadi pagi saya ditelepon dari Amerika, Tesla bilang dia mau bikin deal sama kita.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
“Terus saya bilang begini, hey Anda itu dua tahun yang lalu sudah telepon saya mau bikin lithium battery. Semua mau mendikte. Saya bilang hey you can not do this. Saya bilang sama dia today is different. Kita harus sama. Saya bilang kamu nggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic. This country is a great country.
“Saya bilang kalau kamu mau datang, boleh, tapi saya sudah ada deal dengan CATL dan saya sudah ada deal dengan LG, yang dua-dua ini sekarang mengkover hampir 55% lithium battery dunia. Dan Indonesia tahun 2024 akan produksi lithium battery, 2025-2026 kita mungkin kalau tidak nomor satu, nomor dua, produksi lithium battery.
“Saya bilang fine. Tapi saya nggak mau kalau kau datang deal, jangan kau yang bikin syarat ke kami. Saya yang bikin syarat ke kamu karena itu yang saya lakukan kepada Tiongkok. Tidak pernah Tiongkok kasih syarat sama saya. Saya kasih syarat, kau mau nggak, kalau kita harus B to B, kau harus technology transfer, harus first class technology, harus yang ramah lingkungan, dia bilang sama aku oke deal. Itu kita lakukan.”
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Soal Tudingan Datangkan Investor China
Kemudian, Menko Luhut pun menjawab soal tudingan yang kerap menerpanya belakangan ini, bahwa ia selalu mementingkan investasi dari China.