WahanaNews-Borneo | Fakta, Luhut Binsar Pandjaitan kini dinilai sebagai “orang paling dipercaya” Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mengeksekusi program-program prioritas.
Betapa tidak?
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Entah sudah berapa banyak “target besar” Jokowi yang berujung mendarat ke pangkuan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) tersebut, setelah pemangku sebelumnya dinilai gagal mengeksekusi program itu sesuai harapan.
Pemerhati masalah sosial-politik, Barry Pradana, menyoroti hal tersebut saat berbincang-bincang dengan WahanaNews.co, Selasa (5/4/2022), di Jakarta.
Menurutnya, kepercayaan Presiden Jokowi terhadap Menko Luhut bukanlah sesuatu yang terjadi secara begitu saja.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
“Saya percaya, Jokowi adalah orang yang sangat hati-hati dalam memberikan kepercayaan. Ia pasti memiliki catatan-catatan tersendiri sehingga kemudian menaruh kepercayaan besar pada sosok Luhut Pandjaitan,” kata Barry.
Bahkan, di mata Barry, figur Luhut kini telah menjelma menjadi sosok “ring satu” yang bertugas mengamankan program-program strategis Presiden Jokowi.
“Istilah saya, Luhut itu kini sudah menjadi sosok ring satu, penyelamat, khususnya bagi program-program strategis Jokowi pada periode keduanya,” katanya.
Ia menjelaskan, pandangan itu bersumber dari keyakinan diri bahwa Jokowi tidak akan mungkin mempertaruhkan reputasinya dengan mengorbankan program-program besarnya untuk ditanggungjawabi oleh sembarang orang.
“Sejak menjadi Wali Kota Solo, lalu Gubernur DKI Jakarta, dan kini Presiden Indonesia, Jokowi selalu memperhitungkan baik-baik track record orang-orang yang berada di dalam lingkarannya. Dan, menurut saya, Luhut memiliki track record yang sesuai dengan keinginan Jokowi,” kata Barry lagi.
Mungkinkah itu karena latar belakang Luhut yang memiliki basis militer?
“Bisa ya, bisa tidak,” jawab Barry.
Karena, menurutnya, banyak petinggi di negeri ini yang juga memiliki latar belakang militer mumpuni.
Namun, Barry menggarisbawahi, pengalaman Luhut sebagai seorang jenderal yang juga pebisnis sukses menjadi nilai tersendiri.
“Artinya, pengalaman itu membuat Luhut tak hanya piawai menghadapi prajurit, tapi juga kalangan sipil. Ia mampu memilah, kapan harus bertindak tegas dengan asas satu komando, dan kapan bersikap fleksibel sebagaimana kelaziman dalam menghadapi masyarakat sipil,” tandasnya.
Jokowi, lanjutnya, sebagai sosok sipil murni yang sebelumnya juga tercatat sebagai salah satu pengusaha sukses, membutuhkan dua sisi yang dimiliki Menko Luhut tersebut.
Sikap Pasti di Era Ketidakpastian
Terpisah, pebisnis sekaligus pentolan Relawan Martabat Jokowi - Ma'ruf, KRT Tohom Purba, menilai, Luhut Binsar Pandjaitan menjadi faktor pembeda di mata Presiden Joko Widodo akibat keberaniannya bersikap pasti di tengah era atau situasi yang sarat ketidakpastian.
“Ketika setiap persoalan berada pada situasi mengambang, penuh ketidakpastian, sarat kesimpangsiuran, Menko Luhut seolah selalu muncul menjadi solusi bagi Presiden Jokowi. Hal itu, sulit dipungkiri, berkat kesigapan dan kemampuan Luhut menciptakan rasa nyaman dan tenang bagi Jokowi,” kata Tohom kepada WahanaNews.co, Selasa (5/4/2022).
Ia mencontohkan kehadiran Luhut dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan program hilirisasi industri, yang diketahui menjadi salah satu target besar Jokowi.
“Luhut, dengan gayanya yang optimis, meyakinkan Jokowi bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung pasti bakal terealisasi di tahun ini, bersamaan dengan presidensi Indonesia di forum G20,” katanya.
Lalu, ia menambahkan, keberanian Luhut memutus harapan Bos Tesla sekaligus orang terkaya di planet Bumi, Elon Musk, untuk membawa pergi nikel keluar Indonesia, meyakinkan Jokowi akan pemahaman Menko Marves itu terhadap hakikat dari program “hilirisasi industri” yang digaungkannya.
“Setidaknya, dua perkara itu menjadi bukti bahwa memang sangat masuk akal kalau kemudian Jokowi sangat mempercayai kemampuan Luhut untuk mengeksekusi program-program strategisnya,” kata Tohom.
Belum lagi, lanjutnya, rekam jejak Luhut dalam menuntaskan setumpuk masalah yang sempat menghadang sejumlah program “pembangunan infrastruktur masif”-nya Jokowi.
Maka, menurut Tohom, kepercayaan penuh Jokowi terhadap Luhut Binsar Pandjaitan itu merupakan sesuatu yang explainable, bisa dijelaskan, logis, dan sangat wajar.
“Dalam bernegara, kerap kita mendengar ada orang yang begitu dipercaya, namun dengan track record yang kurang bisa dipahami. Alhasil, sejumlah faktor X pun kerap ditudingkan sebagai latar yang membelakangi munculnya kepercayaan tersebut. Dan, menurut saya, tidaklah demikian dengan Luhut,” tegas Tohom.
Hal lain, imbuhnya, Luhut adalah seorang yang sangat realistis dan solutif.
“Artinya, bila ia menilai ada ketidakakuratan dalam pola yang selama ini ditempuh pada eksekusi program-program Jokowi, ia takkan sungkan untuk menyampaikan secara apa adanya kepada Presiden, lengkap dengan solusi alternatifnya sebagai pola pengganti. Begitulah, setidaknya, sosok Luhut yang saya ketahui,” pungkas Tohom.
Kemangkelan Luhut pada Elon Musk
Beberapa waktu lalu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sempat menceritakan rencana perusahaan milik Elon Musk, Tesla Inc, berinvestasi dalam produksi baterai lithium di Tanah Air.
Dalam acara “Penyerahan Rekor MURI dan Closing Ceremony Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022” di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3/2022), Luhut mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan pihak Tesla.
"Tesla bilang, dia mau bikin deal sama kita," ujarnya.
Merespons keinginan itu, Luhut mengatakan, dua tahun yang lalu, manajemen Tesla sudah menghubungi dan mengutarakan niat yang sama.
"Semua mau mendikte. Saya bilang, 'Hey you cannot do this'. Saya bilang sama dia, 'Today is different'. Kita harus sama. Saya bilang, kamu nggak bisa begitu lagi. 'This country is not banana republic. This country is a great country'," kata Luhut.
Lebih lanjut, dia mengaku mempersilakan Tesla untuk berinvestasi dalam produksi baterai lithium di Tanah Air.
Namun, Luhut juga bilang kalau Indonesia sudah ada kesepakatan dengan perusahaan China CATL (Contemporary Amperex Technology Co Limited) dan perusahaan Korea Selatan, LG.
"Dua-dua ini sekarang meng-cover hampir 55% baterai lithium dunia. Dan, Indonesia tahun 2024 akan produksi lithium baterai, 2025-2026 kita mungkin kalau tidak nomor satu, ya nomor dua, produksi baterai lithium," ujar Luhut.
"Saya bilang, fine. Tapi saya nggak mau kalau kau datang deal, jangan kau yang bikin syarat ke kami. Saya yang bikin syarat ke kamu, karena itu yang saya lakukan kepada Tiongkok. Tidak pernah Tiongkok kasih syarat sama saya. Saya kasih syarat, kau mau nggak, kalau kita harus B to B, kau harus techonology transfer, harus first class technology, harus yang ramah lingkungan. Dia bilang sama aku, oke deal. Itu kita lakukan," kata Luhut.
Simak pernyataan lengkap Luhut berikut:
“Tadi pagi saya ditelepon dari Amerika, Tesla bilang dia mau bikin deal sama kita.
“Terus saya bilang begini, hey Anda itu dua tahun yang lalu sudah telepon saya mau bikin lithium battery. Semua mau mendikte. Saya bilang hey you can not do this. Saya bilang sama dia today is different. Kita harus sama. Saya bilang kamu nggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic. This country is a great country.
“Saya bilang kalau kamu mau datang, boleh, tapi saya sudah ada deal dengan CATL dan saya sudah ada deal dengan LG, yang dua-dua ini sekarang mengkover hampir 55% lithium battery dunia. Dan Indonesia tahun 2024 akan produksi lithium battery, 2025-2026 kita mungkin kalau tidak nomor satu, nomor dua, produksi lithium battery.
“Saya bilang fine. Tapi saya nggak mau kalau kau datang deal, jangan kau yang bikin syarat ke kami. Saya yang bikin syarat ke kamu karena itu yang saya lakukan kepada Tiongkok. Tidak pernah Tiongkok kasih syarat sama saya. Saya kasih syarat, kau mau nggak, kalau kita harus B to B, kau harus technology transfer, harus first class technology, harus yang ramah lingkungan, dia bilang sama aku oke deal. Itu kita lakukan.”
Soal Tudingan Datangkan Investor China
Kemudian, Menko Luhut pun menjawab soal tudingan yang kerap menerpanya belakangan ini, bahwa ia selalu mementingkan investasi dari China.
Atas tudingan itu, Menko Luhut membuktikan dampak pada pertumbuhan ekonomi atas adanya investor asal Negeri Tirai Bambu itu.
"Saya dituduh datengin China segala macam. Saya ingin tunjukkan slide kita kerjasama dengan Tiongkok apa dampaknya," kata Luhut, masih dalam momen “Closing Ceremony Business Matching, Belanja Produk Dalam Negeri 2022” di Bali, Kamis (24/3/2022).
Adapun kerjasama dengan China itu, kata Luhut, berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada triwulan keempat kembali ke angka 5,02%.
Selain itu, Luhut juga membeberkan hasil capaian lainnya yang telah berhasil dikerjakan pemerintah di tengah upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Bahkan, Luhut mengklaim bahwa penanganan Covid-19 yang dilakukan Indonesia dikagumi oleh negara tetangga, salah satunya Singapura.
Pasalnya, realisasi investasi RI justru bertambah dua digit di tengah pandemi.
Oleh sebab itu, ia mengingatkan agar para pengkritik dapat melihat capaian yang telah dilakukan pemerintah selama ini dalam penanganan Covid-19.
"Realisasi investasi nambah dua digit. ‘Masak bisa dalam Covid itu?’ tanya Singapura. Jadi apa, kita harus kompak," kata Luhut.
Di sisi lain, terkait dengan inflasi, Luhut mengklaim angka inflasi Indonesia yang paling kecil di dunia saat ini.
Berbeda dari beberapa waktu lalu yang angkanya cukup besar.
Saat ini, jika dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat (AS), kondisinya justru berbalik.
Inflasi RI, yang dulunya sempat menyentuh dua digit, saat ini justru sedang dialami oleh Amerika Serikat.
"Saya ingat, kita inflasi 10%, double digit. Amerika itu 1-2%. Sekarang terbalik. Kita 2%, Amerika sekarang sampai 9-10%. Dunia terbalik. Kenapa itu bisa terjadi? Efisiensi. Kalau penanganan Covid gak jelas, kita bubar hari ini," kata Luhut. [Ss]