WahanaNews-Kaltim | Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan mengganti Kapolda yang tidak bisa menjaga dan mengawal investasi di daerahnya.
"Kapolda yang tidak bisa menjaga, sama, diperingatkan, kalau memang sulit, nggak bisa mengawal, nggak bisa menyelesaikan, yang berkaitan dengan agenda besar negara kita, ya maaf. Saya memang nggak bisa ngomong keras, ngomong... tapi udah... nggak bisa dia, ganti," ujar Jokowi.
Baca Juga:
Polri Harus Tetap Independen, Wacana Pengalihan ke Kemendagri atau TNI Dinilai Bertentangan dengan Prinsip Demokrasi
Jokowi memang sudah meminta Polri ikut mengawal investasi di Indonesia sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia.
"Jaga, sekali lagi, jaga yang namanya investasi. Investasi yang sudah ada, investasi yang baru berproses maupun investasi yang baru datang, jaga. Saya sudah titip juga ke Kapolri," kata Jokowi dalam Pengarahan Presiden RI Kepada Kepala Kesatuan Wilayah dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (3/12/2021).
Jokowi menegaskan, kunci pemulihan serta pertumbuhan ekonomi bukanlah dari APBN saja. Kontribusi terbesarnya justru berasal dari investasi.
Baca Juga:
Kapolri Pimpin Serah Terima Jabatan 6 Pejabat Tinggi Polri, Brigjen Alfred Papare Dilantik Jadi Kapolda Papua Tengah
Oleh sebab itu ia menitipkan pengawalan investasi kepada Polri dan jajarannya.
"Saya hanya ingin titip jajaran Polri dari pusat sampai daerah, kawal dan jaga betul yang namanya investasi. Karena kunci kita disini (investasi), bukan di APBN. Supaya tahu APBN itu hanya mempengaruhi kurang lebih 15-18% dari pertumbuhan ekonomi yang kita miliki, jangan keliru. Artinya 85% perputaran uang dan pertumbuhan ekonomi itu ada di swasta dan BUMN," jelasnya.
"Jadi kalau ada yang ganggu di daerah-daerah urusan investasi, kawal dan dampingi agar setiap investasi bisa betul-betul direalialisasikan karena kunci penggerak ekonomi itu ada di situ," sambungnya.
Seperti diketahui, Jokowi sudah menargetkan investasi pada tahun ini mencapai Rp 900 triliun dan pada kuartal III-2021 target yang tercapai sudah Rp 659 triliun.
Adapun pada tahun 2022, pihaknya menargetkan investasi yang didapatkan sebesar Rp 1.200 triliun.
Terakhir, Jokowi mengatakan, pertumbuhan investasi di Indonesia semakin merata. Hal tersebut terlihat dari komposisi investasi luar Jawa sudah melebihi pulau Jawa, luar pulau Jawa tercatat tingkat investasi sebesar 51,7% sedangkan pulau Jawa 48%.
Menurutnya pergeseran tersebut sudah lebih baik jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. [As]