WahanaNews-Kaltim | PT PLN (Persero) menggunakan saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) 150 kV bawah tanah untuk mengalirkan listrik ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
”Jadi kabel listrik ditaruh di dalam terowongan dan lorong-lorong yang memang disiapkan untuk keperluan itu,” kata Senior Manager Operasi Konstruksi 1 PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur Hasmar Tarigan, Minggu.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kabel listrik PLN di terowongan itu, menurut Hasmar, mengikuti aturan rancangan IKN Nusantara sebagaimana fasilitas lain seperti kabel serat optik dan telepon.
”Kami mengikuti dan mematuhi rancangan Kota Nusantara yang mensyaratkan demikian,” ujar Hasmar tentang desain IKN Nusantara yang bebas dari tiang-tiang kabel.
Namun sebelum mencapai IKN, listrik bersumber dari pembangkit di Balikpapan yang didistribusikan lewat Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan menara-menara.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dari pembangkit di Kariangau, Balikpapan, listrik itu bertegangan hingga 150 kV agar mencapai jarak puluhan kilometer sampai gardu induk GIS-4 di batas KIPP. Listrik dari kabel di atas tanah itu kemudian masuk gardu induk dan dilanjutkan dikirim dengan SKTT di bawah tanah.
Hasmar mengatakan terdapat proyek yang harus dikerjakan PLN yaitu pembangunan gardu induk di Kariangau, kemudian SUTT dari Kariangau ke GIS-4, SKTT dari GIS-4 ke KIPP, dan pembangunan GIS-4-nya sendiri.
”Ini semua ditargetkan sudah beroperasi sebelum Agustus 2024,” kata Hasmar tentang rencana Presiden Jokowi yang akan menggelar upacara HUT RI di Istana Negara di Ibu Kota Nusantara.