Kenaikan harga, seperti pada bawang dan cabai, disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gagal panen di daerah penghasil dan curah hujan yang tinggi. Menurut Nurrahmani, kenaikan harga bawang dan cabai bukan karena permainan harga, tetapi memang kondisi di daerah penghasil sedang terkendala.
"Misalnya, cabai dari Jawa Timur mengalami gagal panen. Kami sudah berupaya mendatangkan pasokan dari daerah lain, seperti Makassar," kata Nurrahmani.
Baca Juga:
Dinsos Kaltim Prioritaskan Bantuan Ekonomi Modal Usaha untuk Janda Miskin 2025
Meskipun terjadi kenaikan, Nurrahmani memastikan bahwa harga berangsur turun. Harga bawang dan cabai sudah mulai turun. Beras dan gula juga stoknya aman.
Pihaknya telah berkomunikasi dengan distributor untuk memastikan ketersediaan hingga Idul Fitri.
Nurrahmani menjelaskan bahwa pasar murah akan digelar minimal dua kali di setiap kecamatan.
Baca Juga:
Pemprov Kaltim Terapkan Tarif Baru Opsen PKB dan BBNKB Mulai 5 Januari
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan melakukan pembelian berlebihan.
Dinas Perdagangan setempat juga akan menindak tegas oknum yang melakukan penimbunan bahan pokok. Pihaknya memiliki tim pengawas yang menindaklanjuti laporan dari masyarakat terkait penimbunan.
[Redaktur: Amanda Zubehor]