WahanaNews.Kaltim | PT Pertagas Niaga, Subholding Gas Pertamina, melakukan uji coba pengisian LNG ke PT Total Energi Naratama (TEN), di Samarinda, Kalimantan Timur, akhir Januari 2022 lalu.
LNG tersebut nantinya kemudian dipakai di mesin kapal Diesel Dual Fuel Engine (DDF).
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Menurut Pertagas, uji coba ini menjadi pertanda baik, sebab semakin banyak yang memanfaatkan gas alam sebagai energi bersih ramah lingkungan.
"Ini menjadi pertanda baik karena makin banyak bidang industri, khususnya industri kemaritiman, yang sadar dengan pentingnya penggunaan LNG sebagai energi yang lebih bersih sekaligus juga menguntungkan dari sisi ekonomi," kata President Director Pertagas Niaga Aminuddin, Kamis (3/2/2022).
Sebagai awalan, diujicobakan LNG dengan volume 20 MMBTU ke mesin kapal DDF. Jika proses uji coba ini sukses, volume LNG akan ditambah guna memenuhi kebutuhan bahan bakar sebagai penggerak mesin kapal.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
Upaya ini tak terlepas sebagai kepatuhan terhadap IMO 2020 yakni kebijakan untuk pengurangan polusi udara yang berasal dari dunia pelayaran.
Pemanfaatan LNG
Sebagai tambahan informasi, suplai LNG Pertagas Niaga diperoleh dari Filling Station Plant 26 Pertamina Gas di Bontang, Kalimantan Timur.
LNG Subholding Gas Grup di Kalimantan Timur juga digunakan untuk keperluan Pembangkit Listrik PLN, Rumah Sakit di Samarinda serta industri alat berat di Balikpapan.
Subholding Gas optimistis pemanfaatan LNG di sektor kemaritiman akan terus meluas sesuai dengan karakteristik geografis wilayah Indonesia.
Pemanfaatan LNG di berbagai sektor juga akan menguat seiring dengan banyak pihak yang makin memiliki kesadaran untuk menggunakan energi ramah lingkungan sesuai komitmen Environmental, Social and Governance (ESG).
Pengertian LNG
Dikutip dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), LNG adalah gas metana dengan komposisi 90 persen metana (CH4) yang dicairkan pada tekanan atmosferik dan suhu -163 derajat celcius.
Sebelum proses pencairan, gas harus menjalani proses pemurnian terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan senyawa yang tidak diharapkan seperi CO2, H2S, Hg, H2O dan hidrokarbon berat.
Proses tersebut akan mengurangi volume gas menjadi lebih kecil 600 kali. Penyusutan ini membuat LNG mudah ditransportasikan dan dalam jumlah yang lebih banyak.
LNG ditransportasikan melalui kapal-kapal ke terminal-terminal LNG dan disimpan di tangki dengan tekanan atmosferik. Kemudian LNG dikonversi kembali menjadi gas dan disalurkan melalui sistem transmisi. [Ss]