Kaltim.WahanaNews.co, Balikpapan - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Balikpapan, Wasanti menyebutkan terdapat tiga hal yang menjadi atensi di masa tenang Pemilu 2024 yang berlangsung mulai hari ini, Minggu (11/2/2024) hingga hari pemilihan.
"Yang pertama itu adalah terkait Alat Peraga Kampanye (APK) karena di masa tenang ini harus bebas dari APK," katanya.
Baca Juga:
Panwascam Batang Alai Selatan Monitoring dan Inventarisasi APK di Hulu Sungai Tengah
Terkait APK, Bawaslu sudah melakukan himbauan atau sosialisasi 4 hari sebelum memasuki masa tenang baik ke Calon Anggota Legislatif (Caleg) maupun dari Partai Politik (Parpol).
"Namun masih ada APK yang terpasang, maka kami bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menurunkannya hingga tiga hari ke depan," tuturnya.
Kemudian yang kedua adalah pendistribusian logistik pemilu. Untuk di Kota Balikpapan, pendistribusian pemilu langsung disalurkan dari Gudang Logistik KPU menuju kantor kelurahan yang berlangsung sejak kemarin hingga esok hari.
Baca Juga:
Bawaslu Yogyakarta Kirim Surat Perbaikan Terkait 4.823 APK Melanggar Aturan
"Disini kami juga hadir untuk pengawasan untuk mengantisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan seperti surat suara tertukar dan lain sebagainya," jelasnya.
Selanjutnya yang ketiga adalah serangan fajar lebih lagi menjelang hari pemilihan yang semakin dekat. Sosialisasi terkait hal ini sudah dilakukan jauh jauh hari sebelum masa kampanye.
"Ini yang perlu menjadi perhatian, maka kami lakukan antisipasi sejak jauh hari dengan melakukan sosialisasi," ungkapnya.
Sosialisasi itu disampaikan baik ke mereka yang ada di Partai Politik (Parpol) bahkan hingga ke obyek yang menjadi sasaran dalam serangan fajar itu yakni masyarakat.
Wasanti menegaskan, hal itu sudah menjadi kewajiban Bawaslu sebagai pengawas berdasarkan Undang-Undang (UU) nomor 7 tahun 2017.
"Tujuannya tentu untuk mewujudkan pemilu damai, jujur dan adil khususnya di Kota Balikpapan. Maka, tiga hari menjelang hari pemilihan ini kami terus bekerja keras," ujar Wasanti.
[Redaktur: Amanda Zubehor]