WahanaNews-Kaltim | Simak informasi seputar Ibu Kota Negara alias IKN Nusantara terkini.
Bonus investor IKN Nusantara bisa kuasai pasar Balikpapan dan Samarinda.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Singapura partner penting.
Diketahui 130 pengusaha Singapura belum lama berkunjung langsung ke wilayah pembangunan IKN Nusantara.
Pemerintah terus berupaya menggaet investor untuk berinvetasi di proyek IKN Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Yang terbaru Pemerintah dan Otorita IKN Nusantara (OIKN) menerima kunjungan delegasi dari Singapura.
Kepada para investor dari Singapura ini, OIKN menyebut dengan berinvestasi di iKN Nusantara maka bakal mendapatkan 'bonus' pasar di dua kota di Kaltim, yakni Balikpapan dan Samarinda.
Diketahui, lokasi IKN Nusantara ini bakal berada di antara dua kota penting di Kaltim, yakni Balikpapan dan Samarinda.
Sebelumnya, Pemerintah juga telah memberikan sejumlah insentif kepada investor yang akan berinvestasi di IKN Nusantara.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN, Agung Wicaksono, di hadapan 130 pengusaha asal Singapura saat agenda Networking Dinner di Hotel Platinum, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Selasa (30/5/2023) menyampaikan sejumlah keuntungan berinvestasi IKN Nusantara.
"Ketika para pengusaha memutuskan untuk berinvestasi di IKN, maka mereka juga dapat kesempatan untuk menguasai pasar di Balikpapan dan Samarinda," cetusnya dilansir dari laman resmi IKN seperti dikutip dari TribunKaltim.co.
Adapun Duta Besar Indonesia Suryo Pratomo menyampaikan, rangkaian agenda perjalanan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Leaders Retreat pada Maret 2023 lalu yang menyatakan dukungan Singapura terhadap pembangunan IKN.
"Seeing is believing. Dalam agenda ini kami akan mengajak para pengusaha dari Singapura untuk menyaksikan langsung proses pembangunan (IKN) sekaligus menunjukkan bahwa proyek ini bukan lagi sekadar harapan, namun sudah menjadi kenyataan dan pembangunannya sudah menjadi kenyataan dan pembangunannya sudah dimulai," terangnya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng.
Bahwa Presiden Joko Widodo (Widodo) menganggap proyek IKN sebagai sebuah mimpi.
"Namun besok, mimpi itu akan menjadi kenyataan karena kita akan mengunjungi langsung tempat dimana impian itu dibangun," tukasnya.
Luhut: Singapura Partner Penting
Dilansir dari press release di Kontan.coid, sebanyak 130 pengusaha asal Singapura mengunjungi lokasi proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kunjungan ke IKN tersebut merupakan rangkaian dari Singapore Business Visit to Nusantara.
Agenda tersebut sebagai jawaban atas rasa penasaran para pengusaha terhadap peluang usaha di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berharap rangkaian kegiatan tersebut dapat memberikan gambaran tentang pembangunan IKN sebagai kota yang pintar dan berkelanjutan.
Meski ada 17 negara yang terlibat langsung dalam pembangunan ibu kota Nusantara, Singapura merupakan partner paling penting untuk terealisasikan ibu kota negara baru Indonesia. Pengusaha Singapura sangat diharapkan segera merealisasikan rencana investasi di Nusantara.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan hal tersebut saat menerima kunjungan delegasi investasi Singapura di Titik Nol Nusantara.
Turut hadir mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, Dubes Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng, dan Dubes Indonesia untuk Singapura Suryopratomo.
Delegasi investasi Singapura dan diaspora Indonesia di Singapura secara khusus datang ke Nusantara untuk melihat kemajuan pembangunan Nusantara.
Delegasi yang berjumlah 130 pengusaha merupakan yang terbesar yang selama ini berkunjung ke Nusantara.
Menko Luhut menjelaskan, pembangunan Nusantara bukan hanya mimpi Presiden Joko Widodo, tetapi keinginan seluruh rakyat Indonesia.
“Bahkan Bapak Bangsa Indonesia Soekarno sejak puluhan tahun lalu sudah menyampaikan keinginan untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan.
Dulu Bung Karno menetapkan Palangkaraya sebagai ibu kota negara, sekarang Presiden Joko Widodo menetapkan Nusantara sebagai Ibu kota negara,” jelas Luhut.
Ditambahkan ada sembilan cluster yang akan dibangun di Nusantara.
Pada tahap pertama hingga 2024 akan dibangun sekitar 6.700 hektar. Dari jumlah itu sekitar 2.900 hektar akan dipergunakan sebagai kantor pemerintahan dan sisanya ditawarkan kepada swasta untuk ikut berinvestasi.
“Anda sekarang sudah melihat dengan mata kepala sendiri pembangunan Nusantara.
Kemajuan untuk kantor pemerintahan termasuk Istana Presiden sudah mencapai 29 persen sesuai dengan rencana.
Diharapkan Juli 2024 Gedung Pemerintahan akan selesai dan bisa dipergunakan,” jelas Menko Marves.
Menko Luhut berharap pengusaha Singapura ikut terlibat dan merealisasikan rencana investasinya. Sekarang ini sudah 17 negara yang akan ikut terlibat dalam pembangunan Nusantara.
“Sebagai negara tetangga paling dekat Singapura merupakan partner yang strategis untuk ikut terlibat dalam pembangunan Nusantara ini.
Oleh karena itu saya berharap Anda segera merealisasikan rencana bisnisnya,” ujar Luhut.
Waktunya eksekusi
Menteri PUPR Basuki Hadimulyono mengulangi harapan seperti yang disampaikan saat jamuan makan malam, agar pengusaha Singapura tidak sekadar hanya berhenti pada letter of intent.
“Sekarang waktunya untuk mengeksekusi semua rencana bisnis itu,” kata Basuki.
Menurut Menteri Basuki, Pemerintah Indonesia tidak main-main dengan rencana pembangunan Nusantara.
Semua rencana kerja sudah dilaksanakan dan hasilnya sesuai dengan target yang ditetapkan.
Bahkan beberapa fasilitas dasar seperti pembangunan bendungan untuk pasokan bahan baku air minum sudah hampir 95 persen dikerjakan.
September mendatang Waduk Sepaku Semoi misalnya, sudah akan menampung 10 juta m3 air di danau seluas 344 hektar.
“Dari kawasan 6.700 hektar ada kawasan yang bisa dimanfaatkan swasta untuk perkantoran, perhotelan, perdagangan, rumah sakit dan juga sekolah. Silakan peluang itu dimanfaatkan,” ujar Menteri Basuki.
Dubes Singapura Kwok Fook Seng menyamapaikan terima kasih atas penerimaan kepada delegasi Singapura.
“Yang ikut dalam delegasi sekarang ini bukan hanya pengusaha dari Singapura, tetapi juga pengusaha dari negara lain yang kantornya di Singapura.
Ini menunjukkan bahwa keingintahuan tentang Nusantara bukan hanya datang dari Singapura, tetapi dari seluruh dunia,” kata Dubes Kwok.
Ia mendukung pernyataan Dubes Indonesia Suryopratomo bahwa kunjungan ke lapangan ini penting untuk melihat sendiri kemajuan pembangunan Nusantara.
“Saya ingin mengecho pernyataan Dubes Tommy bahwa seeing is believing.
Dengan sekarang melihat sendiri pembangunan Nusantara selanjutnya bisa disampaikan kepada kantor pusat masing-masing mengenai peluang bisnis yang ada di Nusantara,” ujar Dubes Singapura yang datang sehari lebih dulu dari delegasi di Balikpapan.[ss]