"Di IKN, kita juga ingin mengembangkan Public-Private Partnership. Contohnya adalah beberapa elemen masyarakat yang ingin membangun hutan kota, rumah diaspora, museum," lanjut Bambang.
"Ada banyak elemen masyarakat tertentu yang dari budaya mereka sendiri nantinya akan membangun beberapa bangunan ikonik atau tempat berkumpul yang akan menjadi tempat berbagi ketertarikan mereka. Jadi hal ini memang dimungkinkan," jelas dia.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Selain itu, Bambang juga mengungkapkan konsep unik yang akan ada dalam penataan Ibu Kota Nusantara.
Konsep ini dinamakan konsep 10 menit, di mana fasilitas kota yang esensial akan berdekatan sehingga warga bisa beraktivitas dan berpindah lokasi dalam waktu singkat tanpa harus menggunakan kendaraan.
"Jadi nanti dalam 10 menit seseorang tidak perlu menggunakan kendaraan, cukup dengan berjalan kaki untuk mencapai fasilitas kota yang ditujunya," jelas Bambang.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah dimulai secara simultan. Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) telah memulai sayembara desain beberapa kawasan seperti Istana Negara, Kantor Wakil Presiden hingga Pusat Peribadatan di Ibu Kota Nusantara.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono mengatakan bahwa jajak minat pasar atau market sounding ke perusahaan dan masyarakat untuk membangun sejumlah fasilitas di IKN Nusantara akan dimulai pada Agustus 2022.
Selain itu, saat ini Kementerian PUPR juga sudah membuka penawaran tender untuk proyek ibu kota Nusantara. Ada tujuh tender proyek yang ditawarkan dengan total nilai Rp 62, triliun.