Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) memfasilitasi perolehan sertifikasi juru sembelih halal (Juleha) berstandar nasional, sekaligus menyelenggarakan pelatihan untuk memperkuat dan memperluas rantai pasok produk daging halal.
"Pelatihan sekaligus sertifikasi Juleha berstandar nasional ini digelar selama tiga hari, mulai Kamis hingga Sabtu (14-16/3) di Hotel Fugo Samarinda," ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Kaltim Budi Widihartanto di Samarinda, Sabtu (16/3/2024).
Baca Juga:
Andry Prasmuko: Penyaluran Pembiayaan Syariah di Sulut Capai Rp1,3 Triliun
Sertifikasi dan pelatihan ini diikuti oleh 16 juru sembelih dari enam rumah potong unggas (RPU) di kabupaten dan kota di Kaltim, yakni dari Kota Samarinda, Bontang, dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Budi menyampaikan pelatihan sekaligus sertifikasi ini digelar karena besarnya potensi pengembangan ekonomi syariah, terutama mengenai pasar produk halal di Indonesia dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.
Penguatan halal value chain (rantai pasok halal) diperlukan, baik dari sisi hulu maupun hilir melalui jaminan sertifikasi halal, sehingga pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk, termasuk ke pasar ekspor.
Baca Juga:
Wapres Ma'ruf Amin Kuatkan Pengurus KDEKS Sultra sebagai Penggerak Ekonomi Syariah
Pelatihan dan sertifikasi ini merupakan upaya Bank Indonesia untuk mengakselerasi perluasan RPU halal, sehingga pelaku usaha dan masyarakat dapat lebih mudah dalam memperoleh pasokan daging ayam maupun unggas lainnya yang halal dan tayib di Kaltim.
Kegiatan ini juga bagian dari kegiatan Road to Kalafest atau festival untuk komunitas fotografi, termasuk bagian dari Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (Fesyar KTI) 2024.
Ke depan, Bank Indonesia bersama pemerintah daerah serta didukung oleh lembaga terkait, terus bersinergi untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah dengan memberikan pendampingan dan fasilitasi yang diperlukan.