Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) menguatkan sinergi dengan berbagai pihak untuk memperluas akseptasi pembayaran nontunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) agar target 328 ribu pengguna QRIS tahun ini tercapai.
"Bank Indonesia berkomitmen untuk terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, baik pemerintah pusat, pemda, pelaku industri dan masyarakat guna memperluas akseptasi QRIS," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim Budi Widihartanto, di Samarinda, Jumat (18/08/23).
Baca Juga:
Pemprov Kalimantan Timur Susun Kebijakan Tingkatkan Kompetensi Jasa Konstruksi Lokal
Akseptasi melalui QRIS diyakini terus berkembang karena akhir-akhir ini pembayaran nontunai terus meningkat, ditambah dengan pengembangan maupun inovasi fitur QRIS yang dilakukan secara berkelanjutan, termasuk perluasan kerja sama baik di dalam negeri maupun lintas negara.
BI Kaltim berupaya memperluas jaringan untuk mendukung penggunaan QRIS untuk mendukung capaian nasional sebanyak 45 juta pengguna baru dan 1 miliar transaksi.
Sedangkan untuk Kaltim tahun ini ditargetkan memiliki penambahan baru QRIS sebanyak 328 ribu pengguna dengan 8,3 juta transaksi.
Baca Juga:
Bawaslu Kaltim Gelar Penguatan Kapasitas Putusan dan Keterangan Tertulis PHP Pilkada 2024
Sementara itu, hingga akhir 2022 pengguna QRIS di Kaltim sudah sebanyak 392.873 pengguna, kemudian secara kumulatif hingga Februari 2023 sudah sebanyak 416.638 pengguna QRIS.
Ia juga mengatakan, di Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2023, BI meluncurkan standar nasional bagi fitur baru QRIS untuk transaksi tarik tunai, transfer, dan setor tunai atau QRIS TUNTAS.
Implementasi QRIS TUNTAS bagi Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang telah siap itu, katanya lagi, merupakan pengembangan fitur yang akan diterapkan secepat-cepatnya 1 September 2023 dan selambat-lambatnya 30 November 2023.