WahanaNews-Kaltim | Kementerian BUMN bakal membentuk holding dan subholding PLN pada tahun depan.
"Holding dan subholding PLN sendiri rencananya tahun ini akan virtual dulu, sebelum kami dorong benar-benar menjadi holding dan subholding pada tahun depan," ujar Erick Thohir seperti dikutip di Jakarta, Selasa (10/5).
Baca Juga:
PLN IP Sumbang Tiga Penghargaan di Event Pengembangan Bisnis dan Portofolio
Kementerian BUMN sudah memetakan berbagai kebutuhan PLN.
Menurut Erick, pada subholding salah satunya Beyond Kwh, artinya lebih dari menjual listrik.
"Karena memang kabel-kabel yang sekarang dimiliki oleh PLN memiliki nilai tambah atau value added sendiri, yang kita bisa lakukan tentu membantu daripada penetrasinya dalam digitalisasi," kata Menteri BUMN.
Baca Juga:
Indonesia Power Raih Subholding Terbaik dan Progres Penugasan Strategis Tertinggi di Forum PLN
Lalu, lanjut Erick, pembangkit listrik atau powerplant ke depannya tak akan berdiri sendiri. Apalagi Indonesia merupakan negara yang kaya akan hydropower, sinar matahari, angin, dan panas bumi.
"Banyak negara tetangga tidak memiliki kekayaan alam ini, jadi tentu sudah seyogyanya selain PLN menjadi perusahaan yang pondasinya kuat melayani pelayanan listrik di Indonesia maka bukan tidak mungkin sekarang beberapa proyek hydropower sudah dijual juga ke Malaysia. Namun, ini menjadi konsolidasi yang terukur," beber Erick.
Erick menyebut banyak negara lain melihat potensi energi terbarukan di Indonesia, salah satu ingin sama-sama dirajut.
"PLN sendiri tetap akan fokus pada transmisison dan juga return daripada listriknya secara baik, serta tentu ini kami dorong apakah namanya digitalisasi dalam pelayanan kepada masyarakat supaya tepat sasaran," kata Erick Thohir.
Menurut dia, holding dan subholding yang Kementerian BUMN lakukan di PLN sebenarnya mirip dengan Pertamina.
"Pertamina sekarang memiliki subholding-subholding yang sehat, tidak saling tergantung," ungkap Erick.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan akan membentuk subholding di PT PLN (Persero) untuk memperkuat pelayanan dan bisnis listrik yang dilakukan oleh perusahaan negara tersebut. [Ss]