WahanaNews-Kaltim | Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan apresiasinya terkait hasil survei sejumlah lembaga yang menempatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sebagai salah satu calon presiden atau Capres potensial dengan elektabilitas tinggi. Hasto mengungkapkan, hal itu merupakan kepercayaan masyarakat kepada kader PDIP.
Namun, Hasto mengingatkan untuk menjadi seorang presiden diperlukan keteguhan dalam memimpin dan kemampuan teknokratis untuk menjabarkan seluruh aspek-aspek ideologis. Selain itu, calon presiden juga harus memiliki spirit kepemimpinan Indonesia bagi dunia.
Baca Juga:
Tanggapi Pesimisme Surya Paloh, PDI-P Ingatkan Potensi Kejutan Politik Anies
"Diperlukan pemahaman terhadap kebudayaan, sehingga bukan elektoral semata," kata Hasto lewat keterangan tertulis, Ahad, 9 Januari 2022
Secara elektoral, hasil sigi teranyar lembaga survei Charta Politika Indonesia yang dirilis pada Desember 2022 menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo menempati posisi teratas dengan 25,8 persen, disusul Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 22,3 persen, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 17,7 persen.
Charta Politika juga membuat pilihan terhadap simulasi 10 nama berdasarkan pilihan partai politik. Hasilnya 59,9 persen pemilih PDIP memilih Ganjar. Kader PDIP lainnya, yakni Puan Maharani tertinggal jauh. Hanya 4,0 persen yang memilih Puan Maharani.
Baca Juga:
Babinsa Koramil 420-07/Sungai Manau Kodim 0420 Sarko Jambi Lakukan Patroli Karhutla Dan Sosialisasi Di Wilayah Binaan
Pada bulan yang sama, Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) juga mengeluarkan hasil survei. Sigi menunjukkan Prabowo Subianto menempati elektabilitas tertinggi di bursa Capres 2024. Di bawah Prabowo, ada Ganjar Pranowo dengan 16,4 persen dan Anies Baswedan 12,5 persen.
Hasto menyatakan PDIP sampai sekarang belum memutuskan nama untuk didukung di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Namun, Hasto menekankan PDIP terus memperkuat konsolidasi sekaligus mematangkan kaderisasi.
"Kami punya banyak kader yang sudah teruji. Kami terus membangun organisasi memperkuat agar mesin politik partai, dari pusat sampai RT, dapat bekerja maksimal, sehingga Ibu Megawati akan memutuskan siapa calon presiden (Capres) dan wakil presiden," kata dia. [As]