Kaltim.WahanaNews.co, Samarinda - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan tindak lanjut terkait kerja sama investasi antara provinsi tersebut dengan Provinsi Anhui, Tiongkok.
"Rapat ini merupakan lanjutan dari penandatanganan pernyataan kehendak atau letter of interest (LOI) antara Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dan Wakil Gubernur Anhui Shan Xiangqian di Jakarta pada 4 Desember 2023," kata Kepala DPMPTSP Kaltim Puguh Harjanto di Samarinda, Kaltim, Rabu (3/01/24).
Baca Juga:
Pemprov Kalimantan Timur Susun Kebijakan Tingkatkan Kompetensi Jasa Konstruksi Lokal
Puguh Harjanto mengatakan, rapat ini bertujuan untuk membahas usulan naskah nota kesepahaman antara kedua provinsi, seperti sektor investasi yang siap ditawarkan dan dikerjasamakan, serta hal-hal yang berkembang lainnya.
"Kami ingin memastikan bahwa kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, khususnya bagi pembangunan Kaltim dalam potensi perekonomiannya menyongsong ibu kota negara yang akan dibangun di sini," ujar Puguh.
Menurut Puguh, sektor-sektor yang menjadi prioritas kerja sama antara Kaltim dan Anhui seperti pertanian, perkebunan, perindustrian, serta infrastruktur.
Baca Juga:
Bawaslu Kaltim Gelar Penguatan Kapasitas Putusan dan Keterangan Tertulis PHP Pilkada 2024
"Kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan nilai tambah produk-produk lokal Kaltim, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pengembangan IKN," tutur Puguh.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, Kaltim memiliki banyak keunggulan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua provinsi lintas negara tersebut. Salah satunya adalah posisi geografis Kaltim yang strategis sebagai pintu gerbang negara.
"Kaltim berada tepat di tengah-tengah Indonesia dan dilewati jalur perdagangan internasional Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2. Ini memberikan akses yang mudah dan cepat ke berbagai daerah di Indonesia maupun negara-negara tetangga," ujar Akmal.
Selain itu, Akmal juga memaparkan beberapa kondisi dan peluang investasi di Provinsi Kaltim dan kawasan ibu kota negara yang akan dibangun di sebagian wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara.
"Kami memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti batu bara, minyak dan gas, kelapa sawit, karet, dan lain-lain. Kami juga sedang mengembangkan sektor industri, pariwisata, pertanian, perikanan, dan jasa. Kami siap bekerja sama dengan Provinsi Anhui dalam berbagai bidang yang saling menguntungkan," kata Akmal.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim menggelar rapat mempertajam jalinan lintas negara tersebut bersama dengan para pemangku kepentingan.
Rapat yang dipimpin oleh Kepala DPMPTSP Kaltim Puguh Harjanto itu dihadiri oleh sejumlah stakeholder terkait, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, dan Dinas Komunikasi dan Informatika.
[Redaktur: Amanda Zubehor]